Senin 18 Jul 2022 13:19 WIB

Permintaan dan Penyaluran Kredit Bank Meningkat pada Juni 2022

BI catat penyaluran kredit baru bank tumbuh positif dibandingkan bulan sebelumnya

Sejumlah bangunan hunian vertikal di kawasan Kemayoran, Jakarta. Survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan Bank Indonesia pada Juni 2022 menyimpulkan permintaan dan penyaluran kredit perbankan meningkat. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan hasil survei kepada perbankan menunjukkan saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Juni 2002 dua sebesar 86,7 persen, lebih tinggi dari bulan 10 sebesar SBT 43 persen.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah bangunan hunian vertikal di kawasan Kemayoran, Jakarta. Survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan Bank Indonesia pada Juni 2022 menyimpulkan permintaan dan penyaluran kredit perbankan meningkat. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan hasil survei kepada perbankan menunjukkan saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Juni 2002 dua sebesar 86,7 persen, lebih tinggi dari bulan 10 sebesar SBT 43 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan Bank Indonesia pada Juni 2022 menyimpulkan permintaan dan penyaluran kredit perbankan meningkat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan hasil survei kepada perbankan menunjukkan saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Juni 2002 dua sebesar 86,7 persen, lebih tinggi dari bulan 10 sebesar SBT 43 persen. 

“Penyaluran kredit baru terindikasi tumbuh positif, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, sejalan dengan meningkatnya permintaan pembiayaan dari korporasi dan rumah tangga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/7/2022).

Berdasarkan kelompok bank, peningkatan penyaluran kredit baru pada Juni 2002 dua terindikasi terjadi pada seluruh kategori bank. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Juni 2022 terindikasi meningkat pada seluruh jenis kredit dengan SBT tertinggi pada jenis kredit modal kerja (KMK) sebesar 73,6 persen.

Faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu pembiayaan dari nasabah serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Sementara itu keseluruhan periode kuartal II 2022, penawaran penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Kemudian pada korporasi, kebutuhan pembiayaan korporasi pada Juni 2002 dua terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya hal tersebut tercermin dari SBT sebesar 16,4 persen lebih tinggi dari SBT Mei 2022 sebesar 12,1 persen.

Peningkatan pembiayaan bersumber dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas pembiayaan diikuti oleh pinjaman ke perbankan dalam negeri sementara itu pembiayaannya bersumber dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik pinjaman/utang dari perusahaan induk terindikasi melambat.

Begitu juga dengan kebutuhan permintaan penambahan pembiayaan oleh rumah tangga terpantau meningkat, terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Juni 2022 sebesar 8,9 persen dari total responden, lebih tinggi dibandingkan dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,3 persen.

Sementara itu, responden yang menyatakan tidak melakukan penambahan kredit/utang pada Juni 2022, sebesar 91,1 persen atau lebih rendah dibandingkan 91,7 persen pada bulan sebelumnya.

Mayoritas rumah tangga yang memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan tercatat meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa kredit multi guna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement