Senin 18 Jul 2022 09:53 WIB

Sejarah Hari Ini: Seorang Pria Menembak Kerumunan McDonalds 

Sebanyak 21 orang yang tengah makan tewas dan 19 lainnya terluka.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Seekor burung duduk di sebelah restoran McDonald. Pada 18 Juli 1984, seorang pria bernama James Oliver Huberty melepaskan tembakan di keramaian restoran McDonald's San Ysidro, California.
Foto: AP/AP
Seekor burung duduk di sebelah restoran McDonald. Pada 18 Juli 1984, seorang pria bernama James Oliver Huberty melepaskan tembakan di keramaian restoran McDonald's San Ysidro, California.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pada 18 Juli 1984, seorang pria bernama James Oliver Huberty melepaskan tembakan di keramaian restoran McDonald's San Ysidro, California. Akibatnya 21 orang yang tengah makan tewas dan 19 lainnya terluka.

Seperti dilansir laman History, Senin (18/7/2022), ia menggunakan senjata semi-otomatis dalam melakukan aksinya. Beberapa menit sebelumnya, Huberty meninggalkan rumah dan bilang ke istrinya, "Saya akan berburu... berburu manusia."

Baca Juga

Huberty tercatat memiliki riwayat masalah mental. Ia kehilangan pekerjaannya di Ohio pada tahun sebelumnya. Ia membawa keluarganya ke San Diego dan bekerja sebagai penjaga keamanan sampai dia dipecat lagi, sebulan sebelum penembakan.  

Istrinya mengeklaim bahwa Huberty menelepon klinik kesehatan mental untuk membuat janji konseling tetapi tidak pernah dipanggil kembali. Huberty bisa dibilang memiliki hubungan cinta dengan senjata karena menyimpan gudang senjata kecil di kamar tidurnya. Tetangga menilinya dia adalah sosok pemarah.

Membawa beberapa senjata ini ke McDonald's dua mil dari perbatasan Meksiko, Huberty menuntut agar 45 pelanggan turun. Dia kemudian berjalan di sekitar restoran, dengan tenang menembak orang.  

Dia membunuh 20 orang dalam sepuluh menit pertama, termasuk empat orang yang mencoba melarikan diri. Ada begitu banyak tembakan sehingga polisi pertama-tama berasumsi bahwa ada lebih dari satu pria bersenjata di dalam. 

Ia juga menembaki sebuah truk pemadam kebakaran yang merespons di tempat kejadian. Huberty juga menyerempet seorang petugas pemadam kebakaran dengan peluru.

Satu jam setelah penembakan dimulai, seorang karyawan berhasil melarikan diri melalui ruang bawah tanah dan memberi tahu tim SWAT bahwa Huberty sendirian dan tanpa sandera.  Dengan informasi ini, penembak jitu diperintahkan untuk “menghabiskannya.”  

Seorang penembak jitu mengirim tembakan ke dada Huberty dan membunuhnya. Setelah memastikan bahwa dia sudah mati, polisi akhirnya masuk ke restoran. "Saya berharap kepada Tuhan saya tidak akan pernah melihat hal seperti itu lagi," kata Kepala Polisi San Diego William Kolender. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement