Senin 18 Jul 2022 06:09 WIB

Wawancara Ketua OJK Wimboh Santoso: Dari Krisis Hingga Pesan Presiden Jokowi

Program restrukturisasi kredit perbankan OJK memberikan dampak positif bagi ekonomi.

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan sambutan dalam G20/OECD Corporate Governance Forum di sela 3rd FMCBG-FCBD G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/7/2022). Forum tersebut membahas berbagai hal tentang tata kelola perusahaan.
Foto: ANTARA FOTO/POOL/Nyoman Budhiana
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan sambutan dalam G20/OECD Corporate Governance Forum di sela 3rd FMCBG-FCBD G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/7/2022). Forum tersebut membahas berbagai hal tentang tata kelola perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022 mengakhiri tugas pada akhir Juli 2022 ini, digantikan pengurus OJK baru periode 2022-2027. Pandemi covid-19 menjadi tantangan terberat dan serius yang dihadapi OJK untuk memulihkan ekonomi nasional, menjaga stabilitas sistem keuangan.

Ketua OJK Wimboh Santoso bersama enam komisioner OJK lainnya telah memberikan legacy penting dalam memajukan industri keuangan di Tanah Air, baik dari perbankan, pasar modal, hingga industri keuangan non-bank (IKNB).

Bagaimana kinerja OJK selama ini? Apa pesan Presiden Jokowi bagi pengurus OJK di bawah nakhoda Wimboh Santoso? Simak wawancara Jurnalis Republika Elba Damhuri dengan Wimboh Santoso di selasa perhelatan G20 di Nusa Dua Bali, pertengahan Juli 2022 ini.

Secara umum, bagaimana kondisi ekonomi Indonesia saat ini?

Jelas, kita menghadapi tantangan ekonomi baik internal maupun eksternal. Inflasi mulai naik di dalam negeri. Harga komoditas dan energi juga naik.

Negara-negara maju mencatat inflasi dan the Fed menaikkan suku bunga yang berdampak pada kembalinya aliran modal dari emerging market ke Amerika Serikat (AS).

Siklus ekonomi terjadi lagi. Dampak pandemi covid-19 masih terus terasa. Ditambah lagi krisis Rusia dan Ukraina yang mempengaruhi suplai bahan makanan ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Tekanan terhadap ekonomi semakin kuat. Dunia dihadapkan pada ancaman krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan.

Karena itu, pemerintah di seluruh dunia mengubah kebijakan ekonomi mereka, baik moneter, fiskal, maupun finansial.

Bagaimana OJK merespons situasi ekonomi ini?

OJK bergerak menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan di tengah tekanan-tekanan deras ini. Sektor keuangan harus dijaga agar ekonomi nasional terjaga dengan baik.

Sektor keuangan bisa stabil dan baik jika pelaku bisnisnya juga sehat dan baik. Jika bisnis mereka baik maka dampaknya positif terhadap sektor jasa keuangan.

Karena itu pelaku bisnis harus survived, harus mampu bertahan. OJK membuat kebijakan agar para pelaku bisnis ini tetap survived. 

Namun, itu belum cukup. Pelaku bisnis bisa survived jika ada daya beli masyarakat. 

Krisis ekonomi akibat pandemi covid-19 telah menurunkan daya beli, karena itu daya beli masyarakat harus dijaga tetap ada. Kemudian, kita buat kebijakan agar masyarakat masih bisa belanja.

OJK mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit perbankan agar kredit pelaku bisnis ini tidak macet, kredit mereka tidak nunggak. Kebijakan ini menjadi pondasi penting dalam menjaga ekonomi nasional.

Bagaimana dampak restrukturisasi kredit dari OJK ini?

Terlihat jelas saat ini. Sistem keuangan tetap stabil dan industri menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Tren pertumbuhan kredit positif dan keuntungan industri keuangan juga terlihat.

Ruang pertumbuhan ekonomi nasional terbuka meski sempat mengalami kontraksi akibat pandemi covid-19. Kini, ekonomi sudah tumbuh di atas 5 persen.

Daya beli masyarakat terjaga. Produksi barang-barang juga semakin bergairah dengan kinerja ekspor yang naik. Neraca pembayaran Indonesia pun mencatat surplus.

Ini bisa kita raih tak lepas dari kebijakan taktis dan cermat pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.

Apakah ini terkait dengan program vaksinasi?

Benar. Kita harus berterima kasih kepada pemerintahan dan Presiden Jokowi dengan program vaksin ke seluruh rakyat Indonesia saat pandemi ini. 

Herd immunity yang menjadi harapan sejak awal pandemi mulai terbentuk, sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan lagi.

Vaksinasi dan penanganan covid-19 ini menjadi pilar penting kemajuan ekonomi Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kinerja ekonomi Indonesia masih lebih baik, baik dari sisi inflasi hingga pertumbuhan ekonomi.

Dengan vaksinasi itu semua kebijakan yang dibuat semakin berdampak positif termasuk kebijakan-kebijakan di sektor keuangan.

Jadi, program vaksinasi dan perubahan kebijakan memainkan peran penting atas bergairahnya kegiatan ekonomi saat ini?

Sekarang bisa kita lihat sejumlah sektor ekonomi sudah kembali normal. Ada ritel, perdagangan, pasar, dan lainnya. 

Namun, ada juga sektor-sektor yang masih tertatih. Sebut saja sektor perhotelan, penerbangan, kafe, dan sektor jasa lainnya.

Ini artinya program restrukturisasi OJK bisa lanjut untuk sektor-sektor tertentu dan selesai untuk sektor-sektor yang sudah normal. Untuk sektor yang masih sulit bergerak kita siapkan restrukturisasi khusus sesuai kebutuhan.

Jadi OJK masih perlu melanjutkan program restrukturisasi dengan skema khusus pada sektor-sektor tertentu?

Tadi, seperti saya katakan, ada sektor yang sudah siap lepas dari program restru, namun ada juga sektor yang masih perlu kelanjutan program restrukturisasi. Nah, mereka ini yang perlu diberikan skema khusus agar tetap bisa bertahan, bangkit, dan profit kembali.

Pada pekan lalu, Anda bersama komisioner OJK lainnya menghadap Presiden Jokowi. Apa saja isi pertemuan itu?

Kami menyampaikan pandangan-pandangan atas kondisi ekonomi Indonesia saat ini yang terus menunjukkan pemulihan dan kinerja bagus. Langkah-langkah pemerintah dan Presiden Jokowi menghadapi pandemi covid-19 berdampak positif bagi kemajuan bangsa.

Indonesia termasuk negara yang berhasil menangani covid, menggerakkan ekonomi, dan mengangkat pertumbuhan ekonomi, bahkan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi di dunia.

Presiden Jokowi memberikan pesan khusus kepada Anda, pesan apa?

Ini terkait peralihan Dewan Komisioner OJK. Pak Presiden Jokowi bilang agar membagikan kiat-kiat kami yang periode lama kepada OJK yang baru. 

Di luar itu, Presiden berpesan agar jangan pernah berhenti untuk berbakti pada negara dalam posisi apapun, di manapun berada, dengan peran apapun.

Ini artinya Presiden Jokowi telah menyiapkan tugas baru buat Anda?

Itu spekulasi Anda saja. Terlalu dini membicarakan hal itu, karena sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK, saat ini kita fokus pada transisi yang mulus ke Dewan Komisioner OJK yang baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement