Senin 18 Jul 2022 02:26 WIB

Menhub Apresiasi Komponen Lokal Bus Listrik INKA Lebih dari 50 Persen

Saat ini INKA mengerjakan 30 bus listrik yang akan digunakan dalam G20.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berbincang dengan Dirut PT INKA (Persero) Budi Noviantoro (kanan) saat meninjau Bus Listrik G20 di PT INKA (Persero) Madiun, Jawa Timur, Ahad (17/7/2022). Dalam kunjungan kerjanya tersebut Budi Karya Sumadi ingin memastikan bus listrik buatan PT INKA siap digunakan untuk kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali mendatang.
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berbincang dengan Dirut PT INKA (Persero) Budi Noviantoro (kanan) saat meninjau Bus Listrik G20 di PT INKA (Persero) Madiun, Jawa Timur, Ahad (17/7/2022). Dalam kunjungan kerjanya tersebut Budi Karya Sumadi ingin memastikan bus listrik buatan PT INKA siap digunakan untuk kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN--Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pengerjaan Bus Listrik Merah Putih oleh PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero). Bus ini telah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga lebih dari 50 persen.

"Bus listrik buatan INKA ini diupayakan memiliki TKDN lebih dari 50 persen. Ini harus kita apresiasi, apalagi kajian TKDN-nya dilakukan dengan melibatkan rekan-rekan dari banyak perguruan tinggi yang ada di tanah air," ujar Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau progres pengerjaan bus listrik PT INKA di Kota Madiun, Jawa Timur, Ahad (17/7/2022).

Baca Juga

Menurut dia, banyak arti yang bisa diambil dari kerja sama antara Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Satu sisi bisa membuka ruang kerja baru bagi produk-produk dalam negeri.

Arti yang lainnya adalah kerja sama ini merupakan bagian dari kecepatan riset dari perguruan tinggi untuk menemukan sesuatu yang selama ini hanya dilakukan di luar negeri. "Kita tahu, banyak perguruan tinggi memiliki keahlian dan kesempatan untuk melakukan inovasi. Karenanya, saya mengapresiasi Kemendikbud Ristek yang memberikan dana untuk melakukan riset dan hasilnya dituangkan dalam bentuk karya," katanya.

Pihaknya berharap agar kerja sama tersebut ditingkatkan guna memberi kesempatan dunia pendidikan untuk mengeksplorasi kemampuan untuk melakukan riset yang lebih mendalam. "Sehingga, komponen-komponen dalam negeri yang sebelumnya tidak bisa dilakukan, kini bisa diproduksi. Sekarang bisa 30 bus, nanti bisa 50, bisa 100, bahkan terus bertambah. Saya yakin bisa dihasilkan. Oleh karenanya, kerja sama seperti ini perlu ditingkatkan," kata Menhub Budi.

Menhub juga meminta sejumlah operator BUMN seperti Damri, PT KAI, dan INKA untuk terus mendukung dan membuka kesempatan bagi dunia pendidikan untuk melakukan riset pengembangan teknologi transportasi secara lebih intensif. "Tidak mungkin dunia industri berjalan sendiri, harus kerja sama dengan sektor pendidikan. Berikutnya kami memberikan kesempatan kepada dunia perguruan tinggi untuk turut serta dalam pengembangan transportasi kereta ringan atau LRT," kata Menhub.

Dalam kunjungannya ke PT INKA, Menhub juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penelitian dan Pengembangan Kereta Ringan Berbasis Hybrid dan Cerdas yang dilakukan BRIN, PT INKA, PT KAI, dan beberapa perguruan tinggi negeri.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement