Ahad 17 Jul 2022 13:14 WIB

Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Kolom Abunya Setinggi 2.000 Meter

Erupsi ini mengeluarkan kolom abu berwarna kelabu hingga hitam.

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB.
Foto: PVMBG
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada hari ini, Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB. Erupsi hari ini merupakan yang ketiga kalinya dalam dua hari terakhir. 

PVMBG mengatakan, erupsi hari ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 56 mm dan durasi 79 detik. Erupsi ini mengeluarkan kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah selatan. 

Baca Juga

"Ketinggian kolom abunya teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak Gunung Anak Krakatau, atau kurang lebih 2.157 meter di atas permukaan laut," demikian kata PVMBG dalam laman resminya. 

PVMBG pun mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati gunung tersebut dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. Sebelumnya, Sabtu (16/7), gunung api yang berada di perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung ini juga mengalami erupsi. Pada Sabtu pukul 22.55 WIB, gunung itu 'batuk' selama 29 detik dan mengeluarkan kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak. 

Selanjutnya pada Sabtu pukul 23.39, Gunung Anak Krakatau 'batuk' lagi selama 35 detik. Tinggi kolom letusannya sekitar 1.500 meter di atas puncak.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement