Ahad 17 Jul 2022 11:20 WIB

Daimler Truck akan Mulai Perakitan Bus Listrik Mercedes-Benz di Brasil

Daimler melihat permintaan bus listrik di Brasil mencapai 3.000 unit pada 2024.

Pabrikan Jerman Daimler Truck Holding akan memulai perakitan bus listrik Mercedes-Benz pertamanya di Brasil antara November dan Desember.
Pabrikan Jerman Daimler Truck Holding akan memulai perakitan bus listrik Mercedes-Benz pertamanya di Brasil antara November dan Desember.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrikan Jerman Daimler Truck Holding akan memulai perakitan bus listrik Mercedes-Benz pertamanya di Brasil antara November dan Desember. Ini dilakukan seiring pertumbuhan permintaan di ekonomi terbesar Amerika Latin, seorang eksekutif mengatakan hal tersebut.

Perusahaan melihat permintaan bus listrik di Brasil mencapai 3.000 kendaraan pada tahun 2024, kata Direktur Penjualan & Pemasaran Bus Walter Barbosa mengatakan dalam konferensi pers, dikutip Reuters, Ahad (17/7/2022).

Baca Juga

Merek Mercedes-Benz diharapkan bergabung dengan BYD Co Ltd yang berbasis di China dan beberapa importir lokal di pasar Brasil. Sebagian besar kendaraan akan dioperasikan di Sao Paulo karena kota tersebut bertujuan untuk memiliki 2.600 bus listrik pada tahun 2024.

Bus listrik 84 penumpang Mercedes-Benz disebut EO500U dan memiliki jangkauan 250 kilometer, kata Barbosa, mencatat bahwa 100 juta reais (18,62 juta dollar AS) diinvestasikan dalam proyek tersebut. Kendaraan akan dilengkapi dengan dua mesin, dengan waktu pengisian ulang antara 2,5 dan 3 jam.

Daimler Truck tidak mengungkapkan berapa biaya bus listrik, tetapi mengatakan harga diperkirakan 3 hingga 3,5 kali lebih tinggi daripada bus berbahan bakar diesel konvensional.

Mempertimbangkan pasar bus secara keseluruhan di Brasil, perusahaan mengatakan total penjualan terlihat mencapai 17.000 hingga 21.000 unit tahun ini, tergantung pada bagaimana perusahaan mengelola kekurangan suku cadang mobil yang sedang berlangsung.

Pada tahun 2021, penjualan bus mencapai 14.000 unit di Brasil, hampir sama dengan tahun sebelumnya, menurut asosiasi pembuat mobil Anfavea. "Tahun lalu sangat sulit, dengan sedikit pelanggan yang mampu dan mau membeli. Tahun ini benar-benar berbeda, pelanggan ingin membeli," kata Barbosa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement