Sabtu 16 Jul 2022 19:37 WIB

ICMI DIY: Kita Anti-Islamophobia tetapi Cara Kita Memberantas Juga Harus Baik

Islamophobia sudah menjadi fenomena internasional.

Rep: C01/ Red: Muhammad Fakhruddin
ICMI DIY: Kita Anti-Islamophobia tetapi Cara Kita Memberantas Juga Harus Baik (ilustrasi).
Foto: TRT World/Daily Sabah
ICMI DIY: Kita Anti-Islamophobia tetapi Cara Kita Memberantas Juga Harus Baik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL –- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) DIY melihat banyak fenomena masyarakat yang lebih mementingkan kepentingan golongan sendiri daripada kepentingan untuk kemaslahatan bangsa. ICMI menilai terdapat narasi yang ditujukan kepada Islam maupun umat muslim banyak diarahkan pada hal yang membahayakan sehingga menimbulkan kecenderungan adanya Islamophobia.

Ketua Organisasi ICMI DIY, Mahfud Solihin mengatakan dengan adanya fenomena tersebut, ICMI DIY merasa perlu untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa seharusnya yang perlu dipikirkan dan diutamakan adalah kepentingan bangsa dan negara.

Baca Juga

“Secara umum kita membagi menjadi dua ranah, yaitu narasi dan aksi. Narasi kita lebih saling menjalin komunikasi antar pihak dan dibarengi dengan aksi yang bijak. Jadi, meskipun kita anti dengan Islamophobia tetapi cara-cara kita memberantas juga harus baik dan kita tidak berarti membenci yang lain,” jelas Mahfud ketika jumpa pers di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu, (16/7/2022).

Menurut Mahfud, Islamophobia sudah menjadi fenomena internasional. Ia menjelaskan telah terjadi diskriminasi ketika dulu masuk ke sebuah negara terdapat nama yang Islami maka akan dipersulit. Hal ini mengundang perhatian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akhirnya menetapkan 15 Maret sebagai hari internasional untuk memerangi islamophobia. Sementara di Indonesia, Mahfud mengatakan apabila terdapat sesuatu yang berbau Islam maka akan langsung terlihat seperti radikal.

“Sejatinya Islam itu kan Rahmatan lil Alamin. Nilai dasar Islam itu rahmat bagi semesta alam. Jadi, kalau terorisme dikait-kaitkan dengan Islam itu salah. Kita ngga mengenal hal itu di Islam, bahkan dengan hewan dan tumbuhan kita harus Rahmatan lil Alamin apalagi dengan manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia,” jelasnya.

Mahfud menegaskan pihaknya secara penuh mendukung deklarasi yang telah dilakukan oleh PBB untuk melawan islamophobia. Ia berharap hal tersebut nantinya tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga dunia internasional. Ia juga menambahkan bagi siapapun yang tidak anti dengan islamophobia akan berhadapan dengan PBB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement