Jumat 15 Jul 2022 23:32 WIB

Dinkes: Stok Vaksin Booster di Lombok Tengah 30 Ribu Dosis

Layanan vaksinasi di semua Puskesmas dibuka tapi minat masyarakat vaksinasi kurang.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga (ilustrasi). Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan stok vaksin Covid-19 penguat atau booster saat ini sebanyak 30 ribu dosis.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga (ilustrasi). Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan stok vaksin Covid-19 penguat atau booster saat ini sebanyak 30 ribu dosis.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan stok vaksin Covid-19 penguat atau booster saat ini sebanyak 30 ribu dosis.

"Stok vaksin masih aman," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suardi di Praya, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, gerai layanan vaksinasi di semua Puskesmas saat ini tetap dibuka. Namun kondisi saat ini keinginan masyarakat untuk mengikuti vaksinasi mulai berkurang. Sehingga pihaknya juga belum mengusulkan tambahan vaksin untuk mempercepat capaian vaksinasi.

"Pelayanan vaksinasi tetap dibuka," katanya.

Kabupaten Lombok Tengah hingga saat ini masih zona hijau atau belum ada penambahan kasus baru COVID-19 seperti yang terjadi di daerah lainnya. Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sedangkan untuk capaian vaksinasi hingga saat ini dosis satu sebanyak 727.216 atau 94 persen dari target 767.700 dosis. Sedangkan untuk capai vaksinasi dosis pelengkap 643.487 atau 83 persen dan dosis tiga 281.075 atau 19 persen.

"Dosis penguat ini yang harus terus digencarkan sesuai dengan target pemerintah," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Putrawangsa mengatakan untuk mempercepat capaian vaksinasi booster ini memang dibutuhkan dukungan dari semua pihak, baik TNI-Polri serta masyarakat. Artinya harus ada strategi pengerahan masa kembali untuk melakukan vaksin, karena saat hal itu menjadi kendala saat ini.

"Masyarakat saat ini menganggap dosis dua itu telah aman, padahal harus ada vaksin dosis penguat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid-19," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement