Sabtu 16 Jul 2022 01:50 WIB

Minat Masyarakat Kota Bogor untuk Booster Menurun Pascalebaran

Minat booster masyarakat Kota Bogor menurun pascalebaran Mei lalu.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nora Azizah
Minat booster masyarakat Kota Bogor menurun pascalebaran Mei lalu.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Minat booster masyarakat Kota Bogor menurun pascalebaran Mei lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengakui ada penurunan vaksinasi dosis ketiga booster pascalebaran Mei lalu. Bila dilihat rata-rata jumlah vaksin booster menjelang berlakunya booster sebagai salah satu syarat mudik lebaran, bisa mencapai 5 ribu orang per hari. Sedangkan, pascalebaran hanya 5 ribu orang dalam satu pekan.

“Setelah Lebaran ini memang turun walaupun kita tetap buka di puskesmas, dan satu sentra di Mal Botani Square setiap hari. Hari libur kita buka,” kata Retno, Jumat (15/7/202).

Baca Juga

Retno menilai, menurunnya minat masyarakat untuk vaksin booster lantaran saat ini booster bukan lagi menjadi salah satu syarat perjalanan. Hal lainnya, yang membuat masyarakat ogah melakukan vaksinasi booster karena pemerintah sudah mengatakan status pandemi akan turun ke level endemi.

“Faktor euforia, optimisme berlebihan dari pemerintah yang menarasikan ini sudah terkendali dan masuk endemi. Sehingga semangat atau persepsi risiko, kewaspadaan yang terbangun di masyarakat ini menurun,” ujar Retno.

Sementara itu, dari sisi ketersediaan stok vaksin, Retno menyebut saat ini masih cukup. Dari ketersediaan jenis Pfizer, Moderna, Astrazeneca, dan Sinovac berjumlah 1.306 untuk 7.377 orang.

Untuk meningkatkan kembali minat masyarakat untuk booster, Retno setuju dengan penerapan kebijakan Pemerintah Pusat untuk syarat masuk mal dan perjalanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement