Jumat 15 Jul 2022 09:09 WIB

Terduga Pengeboman India Air 1985 Tewas Ditembak

Ripudaman Singh Malik ditembak di British Columbia

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pesawat maskapai Air India.   (ilustrasi)
Foto: EPA/DIVYAKANT SOLANKI
Pesawat maskapai Air India. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kepolisian Kanada mengatakan seorang pria tewas ditembak di British Columbia. Media setempat melaporkan pria itu Ripudaman Singh Malik, pengusaha Kanada beragama Sikh yang dibebaskan dalam kasus pengeboman Air India tahun 1985 yang menewaskan 329 orang.

Dalam pernyataannya kepolisian mengatakan saat merespon laporan pada pukul 09:30 pagi penembakan petugas menemukan seorang pria yang mengalami luka tembak. Kepolisian Kanada (RCMP) tidak mengungkapkan identitas pria itu.

Namun mereka mengatakan pria itu meninggal dunia di lokasi kejadian di Surrey, British Columbia. Juru bicara RCMP mengatakan mereka tidak bisa menyebutkan nama korban dan penyelidikan sedang berlangsung. Media setempat mengutip sumber dan saksi mata yang mengatakan orang itu adalah Malik.

Pada tahun 1985 pesawat maskapai Air India Penerbangan 182  meledakan di atas Samudera Atlatik. Insiden ini salah satu pengeboman maskapai komersial paling mematikan dalam sejarah.

Polisi menuduh aktivis ekstremis Sik yang tinggal di Kanada sebagai bentuk balas dendam pada India atas serangan ke Kuil Emas Sikh di Amritsar pada tahun 1984. Dalam pernyataannya Kamis (14/7) kepolisian Kanada mengatakan pembunuhan ini tampak terencana.

Mereka menemukan mobil yang hangus terbakar yang diduga milik tersangka. RCMP menambahkan pihak berwenang masih mencari pelaku dan mungkin terdapat kendaraan kedua yang digunakan untuk melarikan diri.

Malik dan tukang gergaji Ajaib Singh Bagri di Kamloops, British Columbia didakwa tahun 2000 atas pengeboman Penerbangan 182. Mereka juga didakwa membunuh dua petugas bagasi ketika bom yang disimpan dalam koper meledak di Bandara Narita, Jepang.

Polisi yakin bom di Jepang itu dimaksudkan untuk meledakan pesawat Air India lainnya di atas Samudera Pasifik. Pada tahun 2005 keduanya dibebaskan dari dakwaan setelah proses pengadilan berjalan selama dua tahun dan kesaksian dari 115 orang.

Polisi Kanada dikritik karena dinilai ceroboh dalam melakukan penyelidikan dan hanya berhasil menghukum satu orang. Inderjit Singh Reyat dinyatakan bersalah pada tahun 2003 atas dakwaan pembunuhan dengan membantu mengumpulakn bahan untuk membuat bom.

Pada tahun 2010 pemerintah Kanada menyampaikan permintaan maaf resmi pada keluarga korban Air india. Kanada mengatakan pihak berwenangnya gagal bertindak pada informasi yang dapat mencegah serangan atau menangkap orang yang bertanggung jawab.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement