Jumat 15 Jul 2022 06:13 WIB

Dinkes Lebak Ajak Ibu Hamil Utamakan Asupan Gizi Cegah Kasus Stunting

Ibu hamil mengonsumsi nutrisi baik agar prevelansi stunting 14 persen pada 2024.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas mengukur berat badan balita di posyandu untuk mencegah kasus stunting (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Petugas mengukur berat badan balita di posyandu untuk mencegah kasus stunting (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mengajak ibu hamil agar mengutamakan asupan gizi dan nutrisi yang baik untuk mencegah prevalensi kasus stunting. "Jika ibu hamil itu mengkonsumsi asupan gizi dan nutrisi yang baik maka tidak melahirkan bayi stunting," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Lebak dr Nurul Isneini di Lebak, Banten, Kamis (14/7/2022).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengoptimalkan penyuluhan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi dan nutrisi. Pasalnya, kasus stunting yang dialami anak bawah lima tahun (balita) akibat kurang mengkonsumsi asupan gizi dan nutrisi yang baik, terutama saat ibu hamil.

Oleh karena itu, untuk menurunkan kasus prevalensi stunting 14 persen pada 2024, ibu hamil diutamakan mengkonsumsi asupan gizi dan nutrisi yang baik. "Kami minta ibu hamil dapat mengutamakan konsumsi asupan gizi dan nutrisi agar perkembangan pertumbuhan janin baik," kata Nurul.

Baca: Strategi Dinkes Tangani Belasan Ribu Pasien Tuberkolusis di Kabupaten Bogor

Menurut dia, ibu hamil yang terjadi kekurangan energi kronis (KEK), akibat buruknya asupan gizi dan nutrisi. Sehingga, hal itu berdampak terhadap kesehatan ibu dan jika melahirkan anak berpotensi stunting. Pemkab Lebak kini memberikan makanan tambahan bagi ibu hamil yang mengalami KEK berupa biskuit, susu dan vitamin.

Pemberian makanan pendamping itu di seluruh fasilitas kesehatan Puskesmas masing-masing. "Kami mendistribusikan makanan pendamping itu agar ibu hamil sehat juga melahirkan bayi sehat dan tidak stunting," kata Nurul.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lebak Junaedi Ibnu Juarta mengatakan, pihaknya mendorong penanganan kasus stunting dialokasikan anggaran untuk makanan pendamping, kegiatan penyuluhan dan sosialisasi olehrelawan pendamping keluarga. Selama ini, dampak anak yang teridentifikasi positif stunting tentu jelas akan melahirkan generasi bangsa yang tidak berkualitas.

Hal itu lantaran memperlambat perkembangan otak sehingga dapat membuat keterbelakangan mental atau idiot. "Kita cukup konsen terhadap pencegahan stunting agar generasi bangsa ke depan memiliki kualitas dan SDM yang siap bersaing di tingkat internasional," kata Junaedi.

Baca: Semua Pihak Harus Kerja Sama Eliminasi Kasus TBC Anak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement