Jumat 15 Jul 2022 05:09 WIB

Survei Pilgub Jateng, Elektabilitas Gibran Tertinggi

Gibran mendapatkan elektabilitas tertinggi sebagai Cagub Jawa Tengah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Pemkot Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, unggul dalam survei calon gubernur (cagub) Jawa Tengah yang dilakukan Charta Politika. Elektabilitas Gibran berada di angka 38,8 persen. 

"Gibran Rakabuming Raka mendapatkan pilihan responden tertinggi sebagai Kepala Daerah Jawa Tengah. Cukup jauh di atas nama-nama lainnya," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, Kamis (14/7).

Baca Juga

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menempati posisi kedua di bawah Gibran dengan 10,7 persen. Disusul Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi  (7,8 persen), mantan wakil gubernur Jawa Tengah Rustriningsih (4,3 persen), dan Sudirman Said (3,9 persen). 

Selanjutnya ada Achmad Husein (3,8 persen), FX Hadi Rudyatmo (3,6 persen), Komjen Condro Kirono (1,5 persen). Sementara yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 25,6 persen. 

Untuk diketahui survei dilakukan pada tanggal 24-30 Juni 2022. Jumlah sampel survei sebanyak 1200 responden dan margin of error (MoE) +/- 2,83 persen.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan protokol kesehatan yang ketat. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Sebelumnya, Gibran sempat menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang. Ia mengaku dalam salah satu bahasan dengan Prabowo terkait maju di Pilgub 2024.

Sementara itu Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu nama yang  dipertimbangkan untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Namun, dia belum bisa memastikan Gibran akan maju di Pilgub DKI Jakarta atau Jawa Tengah mengingat pilkada serentak masih terlalu jauh sehingga belum ada keputusan. 

"Masih jauh banget, kita pilpres dulu bulan Februari 2024 sementara pilkada masih bulan November. Setelah persiapan Pilpres matang, setelah kita selesai Pilpres bulan Februari, baru kita persiapan pilkada. Jadi sekarang fokus pada posisi jabatan di kabupaten/kota atau provinsi saja," ujar Puan, Senin (20/6) lalu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement