Kamis 14 Jul 2022 16:24 WIB

Pengusaha Ritel Ingin Kembalikan Trafik Bisnis Offline Setelah Dihantam Pandemi

Sektor ritel menjadi salah satu penyumbang dalam konsumsi masyarakat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) bakal menggelar Indonesia Retail Summit untuk pertama kalinya tahun ini. Pertemuan itu diharap menjadi titik balik pemulihan bisnis sektor ritel setelah menghadapi tekanan berat akibat pembatasan mobilitas selama pandemi Corona.

Indonesia Retail Summit bakal digelar pada 15-16 Agustus mendatang di Sarinah, Jakarta. Ketua Hippindo, Budiharjo Iduansjah, dalam agenda pertemuan itu bakal mencakup konferensi bisnis ritel, pameran, dan gelaran Hari Ritel Modern Indonesia (Harmoni) untuk yang pertama kali sekaligus Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang keenam kali digelar.

Baca Juga

"Sudah saatnya tahun 2022 ini menjadi momentum. Bekerja sama membuat agenda besar yang mengembalikan orang dari online ke offline traffic," kata Budiharjo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Ia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, pengusaha ritel hanya dapat beradaptasi menghadapi tekanan dari pandemi Covid-19. Padahal, ritel menjadi salah satu penyumbang dalam konsumsi masyarakat yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami akan bekerja keras untuk memastikan tulang punggung ekonomi bangsa. Mulai dari supplier, pabrik, termasuk juga mal," katanya.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menjelaskan konsumsi rumah tangga setidaknya menyumbang sekitar 53,6 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) nasional. Namun, ia mengingatkan agar para pengusaha ritel juga dapat mengembangkan bisnis ke sektor online agar tetap bisa bertahan di tengah disrupsi pola belanja konsumen.

"Mau nggak mau, online harus kita kembangkan juga. Pemerintah akan terus mendorong agar ritel tetap tumbuh dan berdaya saing secara adil dan sehat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement