Rabu 13 Jul 2022 22:23 WIB

Polisi: Tidak Ada Unsur Kesengajaan dalam Kebakaran KM Lautan Papua Indah

Bangkai KM Lautan Papua Indah yang terbakar tersebut perlahan-lahan tenggelam.

Ilustrasi. Satpolair Polres Probolinggo mengatakan, tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa terbakarnya KM Lautan Papua Indah di wilayah perairan Terminal Khusus Paiton Pelabuhan Probolinggo, Jawa Timur.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi. Satpolair Polres Probolinggo mengatakan, tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa terbakarnya KM Lautan Papua Indah di wilayah perairan Terminal Khusus Paiton Pelabuhan Probolinggo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Satuan Kepolisian Perairan (Satpolair) Polres Probolinggo mengatakan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa terbakarnya Kapal Motor (KM) Lautan Papua Indah di wilayah perairan Terminal Khusus Paiton Pelabuhan Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kebakaran kapal penampung ikan murni faktor kecelakaan.

"Dari keterangan awal, nakhoda menyebutkan bahwa awal mula ada percikan di selang yang menghubungkan ke tangki BBM, kemudian terdengar suara ledakan dari kamar mesin kapal," kata Kepala Satpolair Polres Probolinggo AKP Slamet Prayitno saat dihubungi melalui telepon di Probolinggo, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, pihak perusahaan juga sudah menyadari bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam kebakaran kapal itu dan kasus tersebut sudah selesai. “Sehingga, kami fokus pada pengawasan dan pengamanan kapal itu," katanya.

Ia menjelaskan, bangkai KM Lautan Papua Indah yang terbakar tersebut perlahan-lahan tenggelam dan tinggal sedikit bagian ujung kapal yang terlihat mengapung di atas permukaan perairan Paiton Probolinggo.

KM Lautan Papua Indah milik PT Wogikel Papua Jaya terbakar di sekitar wilayah perairan terminal khusus Paiton Probolinggo pada Selasa (12/7/2022) sore hingga kapal tersebut tenggelam perlahan-lahan pada Rabu pagi. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo dengan tujuan berlayar ke daerah penangkapan ikan Laut Aru, L. Arafura, dan Laut Timor bagian timur.

Empat tugboat dikerahkan untuk mengevakuasi seluruh ABK yang berada di dalam kapal dan melakukan pembasahan agar api tidak semakin membesar, sehingga 25 ABK yang menumpangi kapal tersebut berhasil diselamatkan. Untuk sementara, seluruh ABK yang selamat ditampung oleh pihak perusahaan yang berada di Probolinggo dan rencananya mereka akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement