Rabu 13 Jul 2022 11:45 WIB

Jamaah Haji Jalani Proses Skrining Saat Tiba di Tanah Air

Proses skrining akan dijalani jamaah haji saat tiba di Tanah Air.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Jamaah Haji Jalani Proses Skrining Saat Tiba di Tanah Air. Foto:  Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana saat memberikan arahan kepada tenaga kesehatah haji kloter. Menurutnya kedisiplinan para petugas kesehatan dalam menghadapi Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) berpengaruh positif pada kesehatan dan keselamatan jamaah haji, Senin (4/7).
Foto: Republika/Ali Yusuf
Jamaah Haji Jalani Proses Skrining Saat Tiba di Tanah Air. Foto: Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana saat memberikan arahan kepada tenaga kesehatah haji kloter. Menurutnya kedisiplinan para petugas kesehatan dalam menghadapi Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) berpengaruh positif pada kesehatan dan keselamatan jamaah haji, Senin (4/7).

IHRAM.CO.ID,MAKKAH--Jamaah haji Indonesia akan menjalani skrining kesehatan setelah tiba di Tanah Air. Ada 4.765 jamaah haji gelombang pertama akan tiba di Tanah Air yang diberangkatkan pada 15 dan 16 juli 2022 melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana menjelaskan, skrining adalah pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun. Selain itu petugas juga mengecek tanda dan gejala penyakit pada jamaah, serta melakukan observasi terhadap jamaah di asrama haji debarkasi.

Baca Juga

“Bagi jamaah yang tiba di tanah air, akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi," kata Budi, kemarin.

Budi mengatakan, apabila didapati jamaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan test antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut.

"Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala/gejala ringan. Sementara yang bergejala ringan sampai berat akan dirujuk ke RS Rujukan COVID-19," ujarnya.

Sementara bagi jamaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi di asrama haji debarkasi, dapat kembali ke rumahnya dengan tetap menjalani karantina mandiri dan memantau kondisi kesehatannya selama 21 hari ke depan.

"Jamaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji/K3JH, dan dilakukan pengawasan oleh dinkes setempat," ujarnya.

Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency, dan rujukan. Selain itu juga menyediakan mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jemaah haji Indonrdia yang tiba di tanah air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.

Budi meminta semua jamaah haji Indonesia tetap mematuhi pesan pesan promkes dalam menjaga kesehatan, mulai dari jangan tunggu haus, hingga tetap memakai Alat Pelindung Diri (APD) setiap menjalankan aktivitas di luar pondokan. Selain itu jemaah diminta tetap mematuhi protokol kesehatan terutama pemakaian masker.

"Agar jamaah tetap sehat selama di Arab Saudi maupun nanti sekembalinya ke tanah air," katanya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement