Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novia Widiarti

Destinasi Wisata Sejarah dan Seni Kota Tua Jakarta

Sejarah | Wednesday, 13 Jul 2022, 08:48 WIB

Hawa panas menyambut kedatangan kami, setelah melalui perjalanan kurang lebih 2 jam. Perjalanan ku bersama adik ku dalam rangka memotret pemandangan yang indah buat salah satu tugas fotografi beserta kunjungan ke Museum Jakarta. Kebetulan kunjungan saya merupakan tugas untuk UAS namun juga sebagai sarana refreshing.

Pertama kali tiba di sana, kami langsung berkeliling sepanjang Kota Tua dan saya juga sempat memotret beberapa Gedung dan pemandangan yang begitu cantik dan indah, ditambah hawa siang itu yang memang cukup panas. Rasanya aku ingin mencari udara segar dan minum air dingin. Saat kami melakukan observasi ke Kota Tua memang keadaan di sana sudah cukup ramai pengunjung seperti biasanya. Kami juga sempat masuk ke salah satu tempat Museum.

Sejak zaman penjajahan kolonial Belanda hingga saat ini, Kawasan Kota Tua Jakarta seperti memiliki “magnet” tersendiri. Bagimana tidak, pada masa kolonial, wilayah ini merupakan pusat pemerintahan. Gedung Museum Sejarah Jakarta yang berdiri gagah yang merupakan simbol Kota Tua dahulu adalah Balai Kota. Berbicara tentang Kota Tua, Kota ini merupakan tempat dimana banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah disekitarnya, selain adanya Museum Fatahillah juga masih banyak sekali Museum-museum lainnya. Bisa dibilang Museum Sejarah Jakarta diapit oleh museum-museum yang ada di Kawasan Kota Tua yang sangat sayang bila tak dikunjungi. Di sisi kirinya, ada Museum Wayang yang dulunya merupakan gereja.

Sedangkan di sisi kanan ada Museum Keramik dan Seni Rupa, serta di depan gedung museum ada Gedung Kantor Pos Indonesia.

Tak hanya sampai disitu, bila anda mau berjalan sedikit, terpisah sekitar satu blok dari Museum Sejarah Jakarta juga ada Museum Perbankan yaitu Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri yang terletak berdampingan.

Bangunan-bangunan tersebut bukanlah ada tanpa alasan. Tetapi mereka ada dengan menyimpan kisah-kisah bersejarah yang membalut setiap koleksinya. Bukan hanya itu, di wilayah Kota Tua juga masih menyimpan bangunan-bangunan bersejarah yang sayang untuk dilewatkan.

Akupun masuk ke salah satu museum, tepatnya Museum Fathahillah, didalamnya banyak sekali benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan kondisi Jakarta pada zaman dulu serta ada pula lukisan-lukisan yang menunjukkan Kondisi Jakarta pada Masa Penjahahan. Tak henti-hentinya aku berdecak kagum atas keindahan ornament-ornamen didalamnya.

Saya dan adik pun mengabadikan kunjungan kami di Kota Tua dengan mengambil beberapa foto bersama barang-barang sejarah yang ada disana.

Saat melewati Balai Seni Rupa dan Keramik, mata kami tertuju pada lukisan-lukisan atau Seni Rupa dan Keramik dan menemukan banyak lukisan yang sangat artistik. Keindahan karya seni tersebut membuat kami terpesona dan akhirnya menghabiskan sisa waktu kunjungan kami disana. Berbagai lukisan mengenai kehidupan masyarakat di Indonesia membuat kami bangga akan hasil karya putra putri Indonesia yang sangat berbakat ini.

Tak terasa waktu berlalu dan menunjukkan pukul 15.00 WIB, saatnya kami melanjutkan perjalanan menuju pulang dan mengakhiri wisata kami kali ini. Cuaca yang cerah dan suasana yang menggembirakan ini menambah keceriaan saya dan adik di liburan kami hari itu. Kelelahan kami terasa tidak begitu berarti dibandingkan pengalaman berkunjung ke Kota Tua dan mengetahui sedikit tentang Sejarah Indonesia bersama-sama. Semoga dilain waktu kami mendapat kesempatan untuk berwisata dan belajar bersama lagi. Dan semoga bagi para pembaca juga bisa merasa perjalanan kami dan mau berkunjung ke Kota Tua.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image