Selasa 12 Jul 2022 19:09 WIB

Toserba di Prefektur Toyama Kini Jual Makanan Halal

Toserba terletak di kawasan dimana banyak warga Pakistan tinggal.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Sertifikasi Halal. Toserba di Prefektur Toyama Kini Jual Makanan Halal
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Sertifikasi Halal. Toserba di Prefektur Toyama Kini Jual Makanan Halal

REPUBLIKA.CO.ID, TOYAMA -- Ketika Takako Kadoshima (48 tahun) mengambil alih jabatan sebagai manajer toko serba ada Lawson di Prefektur Toyama, Jepang sekitar lima tahun yang lalu, dia melihat praktik belanja yang aneh di antara para pelanggannya. Ia menyadari sebagian pembeli muda sering memeriksa label produk mi instan untuk bahan-bahan yang dilarang dikonsumsi.

Daging babi dan bahan-bahan terlarang lainnya terkandung dalam banyak makanan, sehingga mereka hanya dapat membeli produk dalam jumlah terbatas di toko. “Toko-toko serba ada nyaman bagi kami, tetapi itu tidak berlaku bagi Muslim,” kata Kadoshima mengingat pemikirannya dilansir dari The Asahi Shimbun, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Menyadari itu, kini toko Lawson miliknya menjual makanan yang disiapkan menurut hukum Islam di area perumahan utama bagi penduduk Pakistan di Jepang. Meskipun gerai tersebut dulunya tidak berbeda dengan gerai Lawson lainnya di tempat lain di negara ini, toko tersebut kini melayani kebutuhan umat Islam.

Terletak di barat Prefektur Toyama, sebuah area tempat toko serba ada di Imizu sangat terkenal karena budaya uniknya yang telah lama dipelihara oleh banyak orang Pakistan lokal sehingga dijuluki "Imizu-stan."

Memasuki toko Lawson's Shinminato-Tsubatae di sepanjang jalan nasional, pembeli akan segera menemukan tidak hanya tanda bertuliskan "bahan makanan halal tersedia" tetapi juga rak-rak yang dipenuhi dengan nasi biryani kemasan, kue rasa jintan, kari pedas, dan produk mi instan yang menampilkan sup ayam. Semua barang tersebut bersertifikat halal di negara produsennya dan etalase itu dipasang sejak tahun lalu.

Kadoshima mengatakan tokonya awalnya menangani 15 jenis barang halal, seperti kue kering dan mie instan. Setelah rusk yang dipadukan dengan chai, kaldu ayam dan jus delima ditambahkan sebagai jawaban atas permintaan pelanggan. Sehingga jumlah produk halal mencapai sebanyak 51 produk.

“Saya bertanya kepada pelanggan apa yang mereka inginkan satu demi satu,” kata Kadoshima.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement