Selasa 12 Jul 2022 12:18 WIB

Gelar Awarding Talenta Wirausaha, BSI Komitmen Cetak Muslimpreneur

Pertumbuhan di ekonomi syariah harus lebih bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI berkomitmen mencetak talenta wirausaha atau Muslimpreneur. (ilustrasi)
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI berkomitmen mencetak talenta wirausaha atau Muslimpreneur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI berkomitmen mencetak talenta wirausaha atau Muslimpreneur. Salah satunya lewat program BSI Talenta Wirausaha. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan Muslimpreneur.

"Perusahaan tidak hanya mengambil profit dari masyarakat, tapi juga diharapkan dapat kembali bagi masyarakat," ujar Hery dalam Awarding BSI Talenta Wirausaha di Sarinah, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, lanjut Hery, BSI berkewajiban mendukung pemerintah dalam meningkatkan jumlah wirausaha. Hery ingin peningkatan pertumbuhan ekonomi syariah juga berdampak langsung terhadap pembukaan lapangan kerja.

"Pertumbuhan di ekonomi syariah harus lebih bisa bermanfaat bagi masyarakat. Bank harus menciptakan pengusaha sebanyak mungkin, ini yang menjadi alasan kita melunturkan program talenta wirausaha BSI," ucap Hery.

Hery mengucapkan selamat kepada para finalis program BSI talenta wirausaha. Hery menyampaikan BSI tak sekadar memberikan dukungan pembiayaan kepada para pemenang, melainkan juga memberikan pendampingan agar inovasi yang ada bisa terimplementasi dengan optimal.

"Ke depan, kita ingin lebih banyak lagi yang ikut program ini. Selamat kepada sembilan grand final," lanjut Hery.

Tak hanya berkontribusi dalam pembiayaan dan pendampingan, sambung Hery, BSI juga bersinergi dengan sejumlah universitas dalam memberikan kurikulum ekonomi syariah. Hery menilai hal ini akan menciptakan link and match antara dunia pendidikan dan sektor industri keuangan syariah.

"Kalau dulu, lulusan ekonomi Islam belum tentu bisa kerja di bank karena miss match, oleh karena itu kita bantu masuk dan menyediakan kurikulum ekonomi syariah di kampus-kampus ternama," kata Hery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement