Selasa 12 Jul 2022 10:21 WIB

IHSG Berpotensi Anjlok Tertekan GOTO dan PGAS, Simak Rekomendasi Saham Berikut

IHSG menguat tipis ditopang AMRT dan ADRO meski tertekan GOTO dan PGAS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (12/7). IHSG naik tipis ke posisi 6.732,84 setelah sempat terkoreksi pada penutupan kemarin. Kenaikan IHSG ditopang saham AMRT yang naik 2,60 persen serta ADRO yang naik 1,06 persen. Meski demikian, IHSG sedikit tertekan dengan menurunnya GOTO hingga 1,78 persen serta PGAS turun 1,26 persen.
Foto: Prayogi/Republika.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (12/7). IHSG naik tipis ke posisi 6.732,84 setelah sempat terkoreksi pada penutupan kemarin. Kenaikan IHSG ditopang saham AMRT yang naik 2,60 persen serta ADRO yang naik 1,06 persen. Meski demikian, IHSG sedikit tertekan dengan menurunnya GOTO hingga 1,78 persen serta PGAS turun 1,26 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (12/7). IHSG naik tipis ke posisi 6.732,84 setelah sempat terkoreksi pada penutupan kemarin. 

Kenaikan IHSG ditopang saham AMRT yang naik 2,60 persen serta ADRO yang naik 1,06 persen. Meski demikian, IHSG sedikit tertekan dengan menurunnya GOTO hingga 1,78 persen serta PGAS turun 1,26 persen. 

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berpotensi melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini sejalan dengan indeks saham di Asia yang d buka variatif dengan kecenderungan melemah.

"Indeks saham di Asia melemah setelah Wall Street semalam turun tajam karena investor mengantisipasi di mulainya musim laporan keuangan kuartal II 2022 dan rilis sejumlah data ekonomi AS minggu ini," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Selasa (12/7). 

Para analis memprediksi penurunan laba yang tajam dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini karena perbankan memperbesar Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas kredit yang disalurkan akibat dipicu oleh kekhawatiran mengenai resesi.

Investor juga mengantisipasi rllis sejumlah data ekonomi AS (Inflasi, Penjualan Ritel dan Factory Output) minggu ini. Data ini dapat memberikan gambaran singkat mengenai apakah inflasi sudah mencapai puncaknya dan apakah ekonomi AS sudah mulai mendingin.

Kesulitan yang dihadapi oleh Pemerintah Cina dalam mengendalikan penularan virus COVID-19 juga telah memicu kekhawatiran mengenai prospek ekonomi di negara itu. 

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun tipis 1 bps menjadi 2,98 persen.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah memperpanjang penurunan menjadi dua hari beruntun karena lonjakan kasus penularan COVID-19 di Cina. Selain itu kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi global terus membayangi dinamika perdagangan di pasar minyak dunia.

Dengan berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri,  Phillip Sekuritas Indonesia merekomendasikan secara teknikal beberapa saham.

AGII

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Entry Price        : 2270

Target Price 1     : 2540

Target Price 2     : 2670

Stop Loss          : 2000

MPOW

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Entry Price        : 118

Target Price 1     : 129

Target Price 2     : 135

Stop Loss          : 107

RANC

Short Term Trend   : Bearish

Medium Term Trend  : Bearish

Entry Price        : 1360-1365

Target Price 1     : 1515

Target Price 2     : 1590

Stop Loss          : 1205

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement