Selasa 12 Jul 2022 10:20 WIB

Infeksi Covid-19 di Shanghai Bertambah 54 Kasus

Infeksi Covid-19 tanpa gejala bertambah 54 kasus di Kota Shanghai

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Warga mengantre untuk tes COVID-19, Rabu, 6 Juli 2022, di Shanghai, China.
Foto: AP Photo/Chen Si
Warga mengantre untuk tes COVID-19, Rabu, 6 Juli 2022, di Shanghai, China.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pemerintah Kota Shanghai mengumumkan kasus infeksi Covid-19 tanpa gejala di kota itu bertambah 54 kasus pada Senin (11/7/2022). Angka ini turun dibanding satu hari sebelumnya yang mencapai 63 kasus.

Kasus Covid-19 dengan gejala juga turun dari enam menjadi lima kasus. Tiga kasus infeksi dilaporkan di luar area karantina atau naik dari satu kasus pada satu hari sebelumnya.

Shanghai tidak memiliki kasus kematian Covid-19 pada 11 Juli kemarin. Tidak berubah dari satu hari sebelumnya.

Sementara itu  Makau menutup semua kasinonya untuk pertama kali selama dua tahun terakhir. Pemerintah kota kesulitan untuk menahan penyebaran virus Corona di pusat judi terbesar di dunia.

Lebih dari 30 kasino dan bisnis non-esensial lainnya di Makau akan ditutup selama satu pekan dan masyarakat diminta untuk tinggal di rumah. Polisi akan memantau pergerakan orang dari luar dan menetapkan hukuman bagi yang melanggarnya.

Pemerintah Makau mengatakan rumah sakit, apotik, pasar swalayan dan pasar segara termasuk bisnis esensial yang tetap buka. Kota itu mencatat 1.500 infeksi Covid-19 sejak pertengahan Juni.

Berdasarkan data pemerintah sekitar 19 ribu orang diwajibkan melakukan karantina. Terakhir kali Makau menutup kasino pada Februari 2020. Tempat-tempat judi itu ditutup selama 15 hari.

Pemerintah ragu untuk menutup kasino karena mandat untuk melindungi pekerjaan. Industri itu mempekerjakan sebagian besar warganya dan memberikan sumbangan tidak langsung pada lebih dari 80 persen pendapatan pemerintah.

Pada dasarnya Kasino sudah tutup selama beberapa pekan karena tak ada pengunjung dan hanya diizinkan mempekerjakan sedikit pegawai. Setelah pemerintah meminta masyarakat bekerja di rumah

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement