REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat mereda, kemunculan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 tampak kembali meningkatkan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Di tengah gelombang baru ini, kasus Covid-19 kerap diawali dengan munculnya gejala sakit tenggorokan.
Banyaknya keluhan sakit tenggorokan yang mengawali kasus Covid-19 ini diungkapkan oleh data dari ZOE Covid Study. Menurut data yang mereka himpun, saat ini ada 69 persen pasien Covid-19 yang mengeluhkan gejala sakit tenggorokan lewat aplikasi ZOE Covid Study.
Kemunculan sakit tenggorokan sebagai gejala awal Covid-19 tak hanya ditemukan pada pasien yang belum divaksinasi. Pasien yang sudah divaksinasi pun kerap mengeluhkan sakit tenggorokan di awal kemunculan penyakit Covid-19.
"Ini merupakan tanda awal penyakit tersebut dan cukup umum dialami oleh anak dan orang dewasa hingga usia 65 tahun," jelas laporan dari ZOE Covid Study, seperti dilansir Express, Selasa (12/7/2022).
Sebanyak 37 persen lansia yang menggunakan aplikasi ZOE Covid Study juga melaporkan gejala sakit tenggorokan. Menurut studi, sakit tenggorokan tak hanya sering menjadi gejala awal Covid-19, tetapi juga gejala umum Covid-19.
Sakit tenggorokan akibat Covid-19 umumnya bersifat ringan. Selain itu, gejala ini biasanya berlangsung sekitar 5-7 hari.
"(Pada kasus Covid-19, sakit tenggorokan) terasa lebih buruk di hari pertama infeksi, tapi membaik di hari berikutnya," ujar laporan ZOE Covid Study.
Perlu diketahui bahwa sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh masalah lain, seperti infeksi bakteri. Berbeda dengan sakit tenggorokan akibat Covid-19, sakit tenggorokan yang dipicu oleh infeksi bakteri biasanya terasa sangat nyeri dan berlangsung dalam waktu yang lebih lama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
