Selasa 12 Jul 2022 00:30 WIB

Pemerintah Fasilitasi Kerja Sama Pendanaan Syariah Bagi Pelaku Ekraf

ICEFF mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekraf halal untuk mendapat pendanaan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Peragawati berjalan menampilkan pakaian rancangan produsen Inen Signature saat peragaan busana Sustainably Modest dalam rangka Muslim Fashion Festival 2021, di Jakarta, Sabtu (27/3/2021) (ilustrasi). Puluhan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari berbagai subsektor siap dipertemukan dengan lembaga pendanaan syariah sekaligus investor dalam Islamic Creative Economy Funder Fund (ICEFF) yang akan berlangsung pada 12-13 Juli di Bandung, Jawa Barat, dan 16-17 Juli Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Peragawati berjalan menampilkan pakaian rancangan produsen Inen Signature saat peragaan busana Sustainably Modest dalam rangka Muslim Fashion Festival 2021, di Jakarta, Sabtu (27/3/2021) (ilustrasi). Puluhan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari berbagai subsektor siap dipertemukan dengan lembaga pendanaan syariah sekaligus investor dalam Islamic Creative Economy Funder Fund (ICEFF) yang akan berlangsung pada 12-13 Juli di Bandung, Jawa Barat, dan 16-17 Juli Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari berbagai subsektor siap dipertemukan dengan lembaga pendanaan syariah sekaligus investor dalam Islamic Creative Economy Funder Fund (ICEFF) yang akan berlangsung pada 12-13 Juli di Bandung, Jawa Barat, dan 16-17 Juli Surabaya, Jawa Timur.

Terdapat sebanyak 32 pelaku ekraf di Bandung dan 30 pelaku ekraf yang bakal dipertemukan dengan para calon investor. Puluhan pelaku ekraf itu terdiri dari empat sektor, di antaranya fesyen, kuliner, kriya, dan aplikasi yang bakal dipertemukan dengan para calon investor.

Baca Juga

Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kemenparekraf, Henky Manurung, mengatakan, ICEFF 2022 merupakan program Kemenparekraf. ICEFF ditujukan untuk mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Khususnya industri halal di subsektor kuliner, kriya, aplikasi, dan modest fashion untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga keuangan dan pemodal untuk mengembangkan bisnis.

Kegiatan ini menjadi edukasi tentang permodalan syariah bagi para pelaku ekraf dan menjembatani pertemuan antara pebisnis dan pemodal syariah. "Ini sekaligus merealisasikan permodalan syariah di bawah naungan Kemenparekraf serta terciptanya ekosistem bisnis syariah," kata Henky dalam pernyataan resmi diterima Republika.co.id, Senin (11/7/2022).

Setelah melalui berbagai tahapan, para peserta akan mulai memasuki tahapan boothcamp dan juga pitching. Mereka akan mendapatkan edukasi terkait macam permodalan syariah, tata cara mengevaluasi perusahaan, tahapan penyusunan proyeksi bisnis, serta menyusun pitch deck bisnis yang akan disampaikan oleh para ahli di bidang pembiayaan syariah.

Mengutip data Indonesia Halal Market Report 2021/2022, Indonesia telah menjadi pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan nilai konsumsi produk halal mencapai 184 miliar dolar AS pada 2020. Sementara, nilai ekspor produk halal Indonesia mencapai 8 miliar dolar AS.

 

Menurut Hengky, ini menjadi sebuah peluang yang besar. "Pelaku ekonomi kreatif kita harapkan akan terstimulasi lalu mendorong pertumbuhan ekonomi kita khususnya di subsektor industri halal dan membangun sistem bisnis syariah," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement