Senin 11 Jul 2022 15:16 WIB

Dosen Pulang Kampung IPB University Rancang Aplikasi Wisata Gunung Dago

Aplikasi dirancang menjadi media promosi Wana Wisata Gunung Dago.

Dosen Pulang Kampung (Dospulkam)  IPB University merancang aplikasi wisata Gunung Dago, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: Dok IPB University
Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University merancang aplikasi wisata Gunung Dago, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tiga dosen dan dua mahasiswa dari Sekolah Vokasi IPB University berencana mengembangkan aplikasi wisata di Wana Wisata Gunung Dago, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Pengembangan aplikasi ini merupakan bagian dari kegiatan Dosen Pulang Kampung, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.

Dalam memulai program ini, tim mengunjungi secara langsung kawasan wisata yang berada di lahan milik Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor itu, Jumat  (1/7/2022). Kunjungan ini dalam rangka memberikan sosialisasi awal untuk menyampaikan program yang akan dilakukan mengenai pengembangan digitalisasi wisata berbasis alam di Wana Wisata Gunung Dago.

“Selain sosialisasi, kami juga akan menggali masukan untuk pengembangan aplikasi wisata. Kami harap program dosen mengabdi ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menebar manfaat,” ujar Ketua Tim Dosen Mengabdi Pulang Kampung, Muhammad Faturokhman  SPt  MSi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/7/2022).

Ia berharap aplikasi yang akan dirancang ini menjadi media promosi yang akan memperkenalkan Wana Wisata Gunung Dago. Fathur juga menyoroti salah satu cara untuk mempercepat pengembangan wisata dengan penyebaran informasi melalui digitalisasi media, baik melalui pembuatan aplikasi atau pemanfaatan media sosial.

photo
Anggota Tim Dosen Pulang Kampung IPB, menyampaikan materi tentang aplikasi wisata di Wana Wisata Gunung Dago.  (Dok IPB University)

Tim dosen mengabdi lainnya, Dr Rini Untari berharap aplikasi ini bisa berdampak terhadap keberlanjutan wana wisata.  “Aplikasi ini akan menjadi media untuk mengetahui daya tarik dan atraksi wisata, aksesibilitas, fasilitas sarana prasarana di destinasi. Selain itu, nantinya pengunjung yang akan datang bisa melakukan reservasi terlebih dahulu termasuk pemesanan tiket melalui aplikasi ini,” ujarnya.

Pengaturan jumlah pengunjung juga perlu dilakukan. Menurut Dr Rini, pengunjung yang datang diupayakan tidak melebihi daya dukung Kawasan.  “Ini sebagai upaya untuk mempertahankan kegiatan wisata alam agar bisa berkelanjutan,” jelas dosen Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University itu.

Sementara itu, Aep Setiawan  SSi  MSi, dosen Program Studi Teknik Komputer Sekolah Vokasi IPB University menyampaikan aplikasi yang akan dirancang bisa diunduh melalui play store dan bersifat mobile.  ”Semua orang bisa mengakses aplikasi ini. Fitur-fitur yang disediakan diharapkan bisa memudahkan pengguna aplikasi yang ingin berkunjung ke Wana Wisata Gunung Dago,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan Wana Cendana, Rustam menyambut positif program dosen mengabdi yang membantu dalam perancangan aplikasi wisata.  “Aplikasi ini semoga bisa kami dimanfaatkan dengan baik ke depannya. Sehingga bisa mempermudah pengunjung untuk datang ke Wana Wisata Gunung Dago,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement