Senin 11 Jul 2022 07:19 WIB

Mushola di Bukittinggi Gagal Qurban karena Diduga Ditipu Penjual Ternak

Hewan qurban senilai Rp 100 juta tak kunjung datang hingga waktu penyembelihan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Mushola Baitul Jannah di Bukittingi diduga tertipu saat memesan hewan qurban karena Hewan qurban senilai Rp 100 juta tak kunjung datang hingga waktu penyembelihan. Ilustrasi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Mushola Baitul Jannah di Bukittingi diduga tertipu saat memesan hewan qurban karena Hewan qurban senilai Rp 100 juta tak kunjung datang hingga waktu penyembelihan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI - Mushola Baitul Jannah di RT 007/RW 001 Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin, Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) gagal melaksanakan qurban pada Idul Adha 2022. Ini karena lima ekor sapi dan satu kambing yang dipesan tidak kunjung datang.

"Kami merasa ditipu. Lima ekor sapi dan satu kambing yang kami pesan kepada penyedia hewan qurban atas nama Aldi tidak juga datang, kerugian Rp 100 juta lebih," kata Ketua Panitia Qurban Mushola Baitul Jannah M Zadry, Ahad (10/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan lima ekor sapi dan satu ekor kambing itu merupakan iuran hasil qurban dari 36 orang warga dengan 350 kupon kurban yang telah disebar. "Kami mendapat informasi ada sekitar lima mushola termasuk masjid di Bukittinggi ini yang juga mengalami hal serupa, sapi qurban dari penyedia yang sama tidak kunjung datang atau bermasalah, termasuk korbannya salah seorang anggota DPRD," katanya.

Zadry bersama pengurus mushola berencana akan melaporkan secara resmi ke kepolisian jika sampai Senin (11/7/2022) penyedia tidak kunjung datang atau memberi kabar. "Pemesanan sudah sejak satu bulan lalu dan sudah kami lunasi dengan rincian satu peserta kurban Rp 2,8 juta. Jika tidak ada itikad baik, Senin rencana kami laporkan bersama pengurus lainnya," ujarnya.

Selain itu, mushola di Koto Dalam, Pulai Anak Air diketahui terpaksa mengadakan iuran bersama untuk bisa membeli hewan qurban karena sapi yang dipesan juga tidak datang menjelang penyembelihan. Kapolsek Bukittinggi Kompol Rita Suryati mengatakan pihaknya telah mencoba berkoordinasi dengan beberapa masjid dan mushola yang mengalami kerugian serupa.

Ia mengatakan di Masjid Bukit Apit petugas menengahi permasalahan serupa dengan membuat perjanjian antara keluarga Aldi dengan pemilik sapi qurban untuk menjamin pembayarannya karena Aldi tidak dapat dihubungi. "Dari keterangan panitia qurban, Aldi mengaku punya kandang sapi di Gadut. Kemudian panitia menjemput sapi itu. Akan tetapi menurut pemilik, Aldi belum membayarkan hingga terpaksa menemui keluarganya untuk bisa menjaminkan karena sapi harus dibawa ke masjid untuk diqurbankan," kata Rita menjelaskan.

Kompol Rita belum bisa memastikan kejadian ini merupakan penipuan atau lainnya karena Aldi yang tidak kunjung bisa dihubungi bahkan oleh keluarganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement