Ahad 10 Jul 2022 07:30 WIB

Kemenkeu: Penyaluran Bantuan Kartu Sembako di NTT Capai Rp 436,3 Miliar

Ini diharapkan meringankan beban masyarakat memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Petugas Kantor Pos memotret warga penerima bantuan sosial atau Bansos Kartu Sembako (ilustrasi). Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Nusa Tenggara Timur mencatat penyaluran bantuan Program Kartu Sembako untuk masyarakat NTT hingga Juni 2022 mencapai Rp 436,3 miliar.
Foto: Antara/Ardiansyah
Petugas Kantor Pos memotret warga penerima bantuan sosial atau Bansos Kartu Sembako (ilustrasi). Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Nusa Tenggara Timur mencatat penyaluran bantuan Program Kartu Sembako untuk masyarakat NTT hingga Juni 2022 mencapai Rp 436,3 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Nusa Tenggara Timur mencatat penyaluran bantuan Program Kartu Sembako untuk masyarakat NTT hingga Juni 2022 mencapai Rp 436,3 miliar.

"Nilai bantuan Kartu Sembako yang disalurkan sebesar Rp 436,3 miliar ini ditujukan kepada sebanyak 339.331 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di NTT," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, hal itu berkaitan dengan realisasi penyaluran bantuan Program Kartu Sembako pada periode Januari-Juni 2022 di NTT. Dalam Program Bantuan Sembako, setiap KPM mendapatkan bantuan dana senilai Rp 600.000 per tiga bulan.

Catur mengatakan bantuan ini merupakan salah satu wujud nyata kehadiran pemerintah berupa pemberian bantuan sosial kepada seluruh masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. "Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga," katanya.

Di sisi lain, kata dia, bantuan sosial seperti ini juga untuk menjaga daya beli masyarakat sehingga perekonomian di daerah bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Catur mengatakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) terus bekerja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah melalui bantuan sosial, pembangunan infrastruktur, Dana Desa dan lainnya.

Oleh karena itu, ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengawal penyaluran bantuan sosial seperti ini guna memastikan tetap sesuai sasaran. "Setiap rupiah APBN yang dikucurkan perlu dikawal bersama sehingga bisa memberikan manfaat yang optimal dan dirasakan masyarakat," kata Catur.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement