Sabtu 09 Jul 2022 10:21 WIB

Hari Ini Sebagian Umat Islam di ASEAN Termasuk Indonesia Puasa Arafah, Ini Fadilahnya

Puasa Arafah pada 10 hari pertama Dzulhijjah mempunyai keutamaan yang besar

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Berpuasa Arafah. Puasa Arafah pada 10 hari pertama Dzulhijjah mempunyai keutamaan yang besar
Foto: Pixabay
Ilustrasi Berpuasa Arafah. Puasa Arafah pada 10 hari pertama Dzulhijjah mempunyai keutamaan yang besar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hari ini, umat Islam di sejumlah negara terutama kawasan ASEAN, melaksanakan puasa Arafah yaitu 9 Dzulhijjah.  Memasuki hari Arafah 9 Dzulhijjah, terdapat rahasia keagungan di dalamnya.   

"Maka semestinya bagi kita untuk memanfaatkan hari Arafah untuk memperbanyak pundi-pundi pahala sebagai bekal menghadap Sang Mahakuasa," kata Pimpinan Pesantren Al Furqon Al Islami Gresik, Ustadz Abu Ubaidah Yusuf, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Sabtu (9/7/2022).  

Baca Juga

Ustadz Abu Ubaidah menjelaskan, di antara amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa, berdasarkan hadits dari Abu Qotadah RA bahwasanya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab: 

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ "Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR Muslim 1662). 

"Subhanallah, alangkah murahnya kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Hanya dengan modal amalan yang sederhana tapi pahalanya begitu melimpah. Bukankah kita adalah makhluk hina yg berlumuran dosa ? Bukankah kita sangat butuh pada ampunanNya. Sungguh berbahagia orang yg menghidupkannya dan sungguh rugi orang yg melalaikannya," ucap Ustadz Abu Ubaidah.  

Ustadz Abu Ubaidah mengatakan, hari Arafah merupakan hari yang penuh dengan keutamaan, karena sejumlah hal berikut: 

  1. Termasuk 10 awal Dzulhijjah
  2. Hari Allah SWT membuka pintu ampunannya seluas-luasnya dan membebaskan hamba-Nya dari neraka 
  3. Hari bagi para jamaah haji untuk wukuf yg merupakan inti haji
  4. Hari penyempurnaan agama  dan nikmat yang agung kepada umat Islam
  5. Hari Allah bangga kepada hambaNya dan mengabulkan doa mereka  

Ummul mukminin Aisyah RA pernah menuturkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: 

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُوْ ثُمَّ يُبَاهِيْ بِهِمْ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُوْلُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

"Tidak ada suatu hari yang Alloh lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan hari Arafah. Sesungguhnya Alloh mendekat dan berbangga di hadapan para malaikatnya seraya berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim: 1348). 

Imam an-Nawawi berkata, “Hadits ini jelas sekali menunjukkan keutamaan hari Arafah.” (Syarh Shahih Muslim 9/125). Rasulullah juga bersabda: 

إِنَّ اللهَ لَيُبَاهِيْ الْمَلاَئِكَةَ بِأَهْلِ عَرَفَاتٍ يَقُوْلُ: اُنْظُرُوْا إِلىَ عِبَادِيْ شَعْثًا غَبْرًا

"Sesungguhnya Allah membanggakan orang-orang yang wukuf di Arafah kepada para malaikat. Allah SWT berkata kepada mereka, "Lihatlah para hambaKu, mereka dalam keadaan kusut dan berdebu." (HR Ahmad 2/305, Ibnu Khuzaimah: 2839) 

Ustadz Abu Ubaidah mengungkapkan, dan di antara amalan yg ditekankan juga adalah memperbanyak doa di hari Arafah, karena doa saat itu adalah mustajab. Dan ini merupakan keadilan Allah SWT.

Jika para jamaah haji yang sedang wukuf doanya mustajab, demikian juga yang tidak haji disyariatkannya puasa karena doa orang puasa juga mustajab.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement