Jumat 08 Jul 2022 19:43 WIB

19 Anggota Khilafatul Muslimin Deklarasikan Pembatalan Baiat

Anggota Khilafatul Muslimin kembali menyatakan setia ke NKRI.

Sejumlah anggota Khilafatul Muslimin saat mendekrlarasikan diri mengakui NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) di Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). Pada deklarasi tersebut anggota Khilafatul Muslimin bertekad mengelola pesantren yang menolak radikalisme serta mengakui kedaulatan NKRI berlandaskan UUD 1945 dan ideologi Pancasila.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah anggota Khilafatul Muslimin saat mendekrlarasikan diri mengakui NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) di Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). Pada deklarasi tersebut anggota Khilafatul Muslimin bertekad mengelola pesantren yang menolak radikalisme serta mengakui kedaulatan NKRI berlandaskan UUD 1945 dan ideologi Pancasila.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN  -- Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,Danang Maharsa menyaksikan 19 anggota KhilafatulMuslimin mendeklarasikan pembatalan baiat dan pernyataan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Kapanewon (Kecamatan) Prambanan, Jumat.Pembatalan baiat tersebut dihadiri dan disaksikan secara langsung jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sleman.

Dalam deklarasi itu masing-masing anggota Khilafatul Muslimin membacakan ikrar setia kepada NKRI yang dilanjutkan penandatanganan surat pernyataan dan ditutup dengan mencium Bendera Merah Putih.

Baca Juga

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman yang mewakili masyarakat daerah ini menerima dan menyambut kembali mantan anggota KhilafatulMuslimin sebagai warga Sleman dan NKRI."Pemkab Sleman mewakili masyarakat menyambut baik pembatalan baiat yang kemarin sempat mengikuti ajaran bertentangan dengan Pancasila dan NKRI. Saya berharap pembatalan baiat ini tidak hanya sekadar lisannamun hendaknya dapat dijiwai dan ditindaklanjuti dalam sikap dan perbuatan," katanya.

Menurut dia, kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk mempelajari agama secara benar dari sumber, tokoh agama yang tepat, dan senantiasa memperkuat wawasan kebangsaan untuk menyaring berbagai paham dan nilai berkembang di masyarakat."Dalam mengatasi permasalahan yang sama, Pemkab Sleman selalu melakukan kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat untuk melakukan pendekatanhumanis," katanya.

Danang mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kerukunan dan keharmonisan masyarakat untuk menghindari adanya penyimpangan sosial di masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement