Jumat 08 Jul 2022 11:16 WIB

Matamaya: Indonesia Pasar Potensial untuk Dunia Digital

Transformasi gaya hidup menggeser channel pemasaran konvensional ke ranah digital.

Matamaya menyediakan unduhan berupa data olahan yang berformat pptx untuk mempermudah marketer dalam mempresentasikan data, ataupun format xlsx sebagai sumber data untuk membuat grafik sesuai kebutuhan.
Foto: Istimewa
Matamaya menyediakan unduhan berupa data olahan yang berformat pptx untuk mempermudah marketer dalam mempresentasikan data, ataupun format xlsx sebagai sumber data untuk membuat grafik sesuai kebutuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dunia bisnis, penggunaan internet telah bergeser fungsinya dari media untuk bersosialisasi menjadi media untuk strategi bisnis mulai dari promosi, pemasaran hingga penjualan dan pelayanan pelanggan. Transformasi gaya hidup masyarakat saat ini juga telah menggeser channel pemasaran konvensional ke ranah digital. Perusahaan besar maupun unit usaha kecil (brand) pun, harus dapat mengikuti perkembangan dan menggunakan kesempatan tersebut agar bisnisnya dapat berkembang.

Dengan jumlah penduduk yang berkisar pada 200 juta orang, kata Anton Kurnianto Business Director Matamaya, maka tak salah jika Indonesia dilihat sebagai pasar yang potensial untuk dunia digital. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia per tahun 2022, telah mencapai 210 juta pengguna atau naik sekitar 35 juta pengguna dari sebelum pandemi. Untuk lebih rincinya, data dari We Are Social menunjukkan bahwa per Januari 2022 lalu, pengguna aktif media sosial di Indonesia terus tumbuh hingga mencapai sekitar 191 juta orang.  

"Meningkatkan digital exposure melalui digital marketing adalah jalan yang harus diambil oleh brand," kata Anton dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/7/2022). 

Menurutnya, melalui digital marketing, brand dapat menjangkau target pasar yang lebih luas karena tak terbatas oleh letak geografis dan juga bisa membidik konsumen yang spesifik sebagai target promosi. Dan untuk memastikan bahwa aktivitas digital yang brand lakukan sudah benar dan relevan dengan target pasarnya, maka brand membutuhkan sebuah parameter yang dapat mengukur performa upaya-upaya yang sudah mereka lakukan di media sosial. 

"Namun sebagai hal yang relatif baru, umumnya para marketer tidak memiliki atau minim pengalaman di bidang digital marketing untuk bisa melakukan evaluasi tersebut," kata dia didampingi Sahri Ramadhan sebagai Head Developer Matamaya. 

Dikatakan Anton, tingginya kebutuhan akan sebuah tools yang bisa digunakan untuk melihat dan menilai performa aktivitas digital di media sosial, mendorong pihaknya untuk mengembangkan tools Matamaya. Tools ini, merupakan social media monitoring performance dan listening tools yang bisa digunakan untuk melihat performa sebuah brand di semua aset media sosial (Facebook, Instagram, Tiktok, Twitter dan Youtube).

Tidak hanya sampai disitu, kata dia, Matamaya juga menyediakan unduhan berupa data olahan yang berformat pptx untuk mempermudah marketer dalam mempresentasikan data, ataupun format xlsx sebagai sumber data untuk membuat grafik sesuai kebutuhan. "Singkat kata, Matamaya merupakan tools yang memudahkan marketer memperoleh data segala brand dari semua aset media sosial secara cepat dan akurat,” ujar Anton.

Marketing Manager dari Palmia dan Happy Soya Oil, Surya Dharmanto, turut bicara soal pengalamannya sebagai pengguna tools Matamaya. “Dalam memaksimalkan digital campaign sebagai strategi bisnis, kami perlu menganalisis result dari aktivitas digital kami sekaligus melakukan perbandingan dengan aktivitas digital yang dijalankan kompetitor," ujarnya. 

Namun kendalanya adalah banyaknya platform media sosial yang digunakan oleh konsumen, mengharuskan kami untuk menggali data dari banyak platform yang berbeda-beda. Hal tersebut membuat proses analisis data menjadi lama dan repot. 

"Di sini Matamaya hadir sebagai solusi bagi para marketer untuk bisa memantau aktivitas digital dari campaign mereka ataupun kompetitor dengan mudah, efektif, dan efisien," ujarnya. 

Pada dasarnya, Matamaya merupakan jawaban atas minimnya tools buatan lokal yang memiliki technical support dan kemampuan kustomisasi report yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Ada delapan fitur analytics Matamaya berfungsi memantau dan menganalisis insight mulai dari percakapan digital, performa aktivitas digital dan performa influencer dari 5 media sosial yang aktif digunakan konsumen saat ini. 

Selain itu, Matamaya mengerti keyword dalam bahasa Indonesia yang formal maupun semiformal sehingga insight-insight lokal dapat diperoleh dengan lebih mendalam. Hasil report juga bisa langsung diunduh dalam bentuk pptx dan xlsx yang mempermudah marketer untuk menganalisis insight dan membuat rencana campaign atau bisnis mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement