Kamis 07 Jul 2022 23:25 WIB

Penjajah Israel Tahan 464 Warga Palestina Sejak Juni, Termasuk Wanita dan Anak

Total warga Palestina yang ditahan penjajah sejak awal tahun ini 3.873 orang.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ilham Tirta
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).
Foto: Presstv.ir/ca
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kelompok advokasi tahanan Palestina melaporkan, otoritas pendudukan Israel menahan 464 warga Palestina sejak Juni, termasuk 70 anak di bawah umur dan 18 wanita. Total warga Palestina yang ditahan penjajah sejak awal tahun ini sebanyak 3.873 orang.  

Data ini diungkap Komisi Urusan Tahanan, Masyarakat Tahanan, Dukungan Tahanan Addameer dan Asosiasi Hak Asasi Manusia, dan Pusat Informasi Wadi Hilweh. Sejumlah organisasi itu menjelaskan data tersebut dalam laporan bulanan bersama tentang penahanan Israel atas warga Palestina.

Baca Juga

Dilansir dari Wafa News, Kamis (7/7/2022), mereka juga mengatakan, Israel mengeluarkan 153 perintah penahanan administratif terhadap warga Palestina pada bulan Juni. Termasuk 58 perintah baru dan 95 pembaruan yang sudah ada, dan 862 perintah sejak awal tahun, termasuk 398 perintah baru.

Kelompok advokasi mengatakan, total 4.650 pejuang kemerdekaan Palestina saat ini dipenjara di Israel karena perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel. Di antaranya 30 wanita dan 180 anak di bawah umur. Jumlah itu di samping sekitar 650 ditahan dalam penahanan administratif tanpa tuduhan atau pengadilan.

Disebutkan, ada ratusan narapidana yang sakit, 23 di antaranya menderita kanker dengan berbagai tingkat. Baru-baru ini, Israel didesak bertanggung jawab penuh atas kematian mendadak seorang lansia, Saadia Farajallah (68 tahun). Almarhum adalah seorang wanita Palestina yang dikurung di Penjara Israel Damon.

Farajallah adalah ibu delapan anak dari Kota Idna di Selatan Tepi Barat. Ia ditahan oleh pasukan penjajah Israel pada Desember lalu ketika berada di dekat Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat Selatan. Sejak itu, ia telah ditahan dan belum dibebaskan.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Kepresidenan Palestina mengatakan, wanita Palestina berusia 68 tahun itu telah mengalami kelalaian medis yang disengaja oleh otoritas Israel. Kelalaian itu menyebabkan kematiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement