Kamis 07 Jul 2022 04:40 WIB

Sumsel Optimistis Wujudkan Target Produksi 2,9 Juta Gabah

Optimisme itu ditunjang salah satunya keberhasilan program Food Estate.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petani mengayak gabah (ilustrasi). Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan optimistis mewujudkan target produksi 2,9 juta gabah kering giling (GKG) hingga akhir 2022 ini.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Petani mengayak gabah (ilustrasi). Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan optimistis mewujudkan target produksi 2,9 juta gabah kering giling (GKG) hingga akhir 2022 ini.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan optimistis mewujudkan target produksi 2,9 juta gabah kering giling (GKG) hingga akhir 2022 ini.

"Target produksi 2,9 juta ton GKG optimis bisa dicapai karena ditunjang salah satunya keberhasilan program Food Estate seperti di Kabupaten OKU Timur dan Banyuasin yang saat ini mampu menghasilkan lebih dari satu juta GKG," kata Herman Deru di Palembang, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga

Untuk mewujudkan target produksi bahan pangan utama itu, ia mendorong pemerintah kabupaten dan kota melakukan berbagai kegiatan yang dapat menciptakan sentra produksi padi dan bahan pangan lainnya. Selain itu, berupaya mendorong petani melakukan intensifikasi atau peningkatan produksi pangan dengan memanfaatkan lahan yang dikelola selama ini.

"Kemudian bisa dilakukan dengan melakukan ekstensifikasi atau perluasan areal pertanian memanfaatkan lahan tidur atau yang tidak produktif," katanya.

Menurut dia, pihaknya berupaya melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan posisi sebagai provinsi surplus pangan dan menjadi lumbung pangan nasional. Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia secara maksimal dan menerapkan teknologi pertanian modern, diharapkan dapat mendongkrak produksi padi dan bahan pangan lainnya sesuai target tahun ini.

Ia menjelaskan, melihat program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang berjalan cukup baik di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu, tidak perlu dikhawatirkan ancaman krisis pangan dunia dampak bonus demografi. "Dengan kemampuan produksi pangan sekarang ini dan upaya peningkatan produksi melalui program 'Food Estate' dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan ketergantungan dari daerah lain dan luar negeri," kata Herman Deru.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement