Rabu 06 Jul 2022 21:31 WIB

Kabar ‘Pemindahan’ Sekolah Santer, Warga Pasang Spanduk Penolakan

Pemasangan spanduk penolakan sebagai bagian dari dinamika demokrasi warga

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Bangunan SDN Gunungtumpeng 1, Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, setelah spanduk penolakan terhadap rencana ‘pemindahan’ sekolah ini dilepas, Rabu (6/7).
Foto: dok. istimewa
Bangunan SDN Gunungtumpeng 1, Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, setelah spanduk penolakan terhadap rencana ‘pemindahan’ sekolah ini dilepas, Rabu (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Sejumlah spanduk bertuliskan penolakan terhadap rencana pemindahan sekolah mendadak terpasang di pagar halaman SDN Gunungtumpeng 1, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, pada Selasa (5/7/2022) .

Berdasarkan informasi warga setempat, spanduk- spanduk tersebut dipasang oleh sejumlah orang tua siswa serta warga setempat yang tidak menghendaki rencana ‘pemindahan’ SDN Gunungtumpeng 1 ke SDN Gunungtumpeng 2.

Baca Juga

“Sejauh ini, isu terkait pemindahan fasilitas pendidikan tersebut sudah menyebar dan santer didengar orangtua siswa, selain wacana regrouping sekolah,” ungkap Jatmiko (38) salah satu warga sekitar bangunan SDN Gunungtumpeng 1.

Oleh karena itu, mereka mengadakan aksi pasang spanduk tersebut di pagar sekolah SDN Gunungtumpeng 1 sebagai penolakan atas rencana tersebut, pada Selasa kemarin. Bebarapa spanduk di antaranya juga masih terpasang pada Rabu pagi.

 

Jatmiko juga mengungkapkan, orang tua siswa dan warga sebetulnya tidak menolak rencana regrouping SDN Gunungtumpeng 1 dengan SDN Gunungtumpeng 2 yang lokasinya tidak terlalu jauh.

Namun yang dikehendaki warga dan orang tua siswa tidak memindahkan SDN Gunungtumpeng 1 ke SDN Gunungtumpeng 2. “Yang saya dengar ada beberapa alasan, antara lain karena warga mendengar nantinya kegiatan belajar harus dilaksanakan di SDN Gunungtumpeng 2,” jelasnya.

Terkait rencana ini, tambahnya, warga tetap menghendaki proses belajar tetap dilaksanakan di SDN Gunungtumpeng 1. Alasan lainnya, selama ini SDN Gunungtumpeng 1 jauh lebih berprestasi.

Bahkan secara historis banyak alumni yang terbilang sukses dari SDN Gunungtumpeng 1. SDN Gunungtumpeng 1 adalah satu dari enam sekolah dasar pertama yang ada di Kecamatan Suruh. Sejumlah fasilitas seperti mushala juga hasil jariyah dari warga. “Makanya, banyak orang tua maupun warga yang menolak,” kata mantan Komite Sekolah SDN Gunungtumpeng 1 ini.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Gunungtumpeng, Sutriyono yang dikonfimasi mengungkapkan, pemasangan spanduk penolakan di pagar SDN Gunungtumpeng 1 tersebut bagian dari dinamika demokrasi warga.

Warga menyampaikan aspirasi tidak menolak rencana regrouping, tetapi tidak mau jika proses pembelajaran nantinya harus dilakukan di SDN Gunungtumpeng 2. “Namun, hal itu menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pemuda dan Olahraga (Dsdikbudpora) Kabupaten Semarang,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan, alasan pemindahan proses belajar mengajar di SDN Gunungtumpeng 2 karena lokasinya yang dekat dengan lapangan dan masih memungkinkan jika dilakukan pengembangan fasilitas sekolah.

Terkait hal ini juga sudah ada komunikasi dengan perwakilan warga. Jika pembelajaran dilakukan di SDN Gunungtumpeng 2, maka bangunan SDN Gunungtumpeng 1 bisa digunakan untuk gedung TK dan balai desa.

Karena saat ini Pemdes Gunungtumpeng sedang juga sedang mengajukan perubahan TK Pertiwi untuk menjadi TK Pembina berstatus sekolah negeri. Selain itu juga ada rencana merintis SMK Negeri Suruh.“Harapannya tentu akan bisa meningkatkan kesejahteraan pendidikan maupun perekonomian warga sekitar,” kata Sutriyono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement