Rabu 06 Jul 2022 16:32 WIB

Fakta Mikroplastik, Ada di Mana-Mana, dari Pantai Hingga Tubuh Manusia

Manusia meninggalkan pecahan plastik kecil di seluruh bumi.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi mikroplastik.
Foto: wikimedia
Ilustrasi mikroplastik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia telah meninggalkan pecahan plastik kecil di seluruh bumi, dari dasar lautan hingga puncak gunung. Bahkan dengan konsekuensi yang belum ditentukan, mikroplastik ada di dalam tubuh kita.

Botol-botol air yang terdampar di pantai, kura-kura yang tercekik oleh tas belanja adalah contoh gambaran polusi plastik yang sudah menjadi hal biasa.

Baca Juga

Setiap tahun, jutaan ton plastik dibuat, sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil. Plastik ini memasuki lingkungan dan terurai menjadi partikel yang semakin kecil.

"Kami tidak membayangkan 10 tahun yang lalu bahwa mungkin ada begitu banyak mikroplastik kecil, tidak terlihat dengan mata telanjang, dan mereka ada di mana-mana di sekitar kita," kata Jean-Francois Ghiglione, seorang peneliti di Laboratorium Oseanografi Mikroba di Prancis, dilansir dari Phys, Rabu (6/7/2022).

"Dan kami belum bisa membayangkan menemukan mereka dalam tubuh manusia".

Menurut Ghiglione, penelitian ilmiah sekarang menemukan mikroplastik di beberapa organ manusia, seperti "paru-paru, limpa, ginjal, dan bahkan plasenta. Fakta bahwa manusia menghirup partikel di udara ini, terutama serat mikro dari pakaian sintetis, mungkin tidak terlalu mengejutkan.

"Kami tahu ada mikroplastik di udara, kami tahu itu ada di sekitar kita," kata Laura Sadofsky, dari Hull York Medical School di Inggris.

Timnya mengidentifikasi serat sintetis dari pakaian di jaringan paru-paru dengan menemukan polypropylene dan PET (polyethylene terephthalate). "Kejutan bagi kami adalah seberapa dalam itu masuk ke paru-paru dan ukuran partikel itu," katanya kepada AFP.

Residu PET pertama ditemukan dalam darah pada bulan Maret. Beberapa peneliti berpendapat bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengingat ukuran sampel kecil dari sukarelawan. Namun, ada kekhawatiran bahwa jika plastik ada dalam aliran darah, mikroplastik dapat menyebar ke semua organ.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement