Selasa 05 Jul 2022 23:48 WIB

Pakar Medis Paparkan Manfaat dari MSG dan Garam Bila Dikonsumsi dalam Jumlah Wajar

Beberapa bahan alami yang biasa dikonsumsi sebenarnya juga mengandung MSG.

 Ilustrasi penyedap rasa atau MSG.
Foto: Pikrepo
Ilustrasi penyedap rasa atau MSG.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO), konsumsi garam harian yang ideal adalah 5 gram setiap hari. Namun, 5 dari 10 masyarakat Indonesia mengonsumsi garam lebih dari 5 gram. Medical Doctor dan Content Creator Kevin Mak mengungkapkan, kelebihan garam di dalam tubuh bisa menimbulkan sejumlah penyakit seperti hipertensi, diabetes dan stroke.

“Tubuh kita tetap memerlukan garam setiap harinya. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan maka bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan kadar gula darah dan juga membuat stroke,” kata Kevin dalam webinar Peran Umami dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih untuk Hidup Lebih Sehat yang digelar Katadata, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga

photo
Webinar Peran Umami dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih untuk Hidup Lebih Sehat yang digelar Katadata, Selasa (5/7/2022). - (Dok. Web)

Kevin menambahkan, konsumsi garam di dalam tubuh bisa dikurangi dengan penambahan Monosodium Glutamate atau MSG. Kata dia, MSG dapat menjaga kadar sodium atau garam rendah dan tidak membahayakan tubuh.

Kevin mengatakan, penelitian yang dilakukan oleh Maluly pada 2020 menyebutkan penggunaan garam dapur dengan MSG bisa menurunkan kadar natrium sebanyak 37 persen.

“Penelitian yang dilakukan Jeremiah et all pada 2022 juga menyimpulkan, makanan sodium rendah sekitar 25 persen lebih rendah kadar garamnya, tapi dengan MSG bisa turunkan kadar garam lebih dari 30 persen pada resep yang sama,” jelas Kevin.

Oleh karena itu, Kevin menegaskan, konsumsi MSG dalam batas wajar tidak ada efek jangka panjang. Dia juga membantah sejumlah mitos tentang MSG yang disebut bisa menimbulkan kanker, hipertensi hingga kebodohan.

Kevin mengatakan, belum ada satupun penelitian yang menyebut kanker disebabkan oleh MSG. Selama ini, faktor penyebab kanker antara lain genetik, infeksi, merokok dan konsumsi alkohol. Menurut dia, penambahan MSG secara wajar tidak akan menyebabkan kanker.

Kemudian, Food Content Creator Maya Melivyanti mengatakan, penggunaan MSG aman bagi tubuh dengan pemakaian secukupnya, serta menggunakan produk yang berkualitas.

Menurut Maya, Kementerian Kesehatan telah mengatur batas konsumsi gula, garam dan lemak per-orang dalam sehari. Yang mana pembatasan gula dalam sehari adalah 4 sendok makan. Kemudian, anjuran konsumsi garam adalah 1 sendok teh. Serta, anjuran konsumsi lemak adalah 5 sendok makan.

"Misalnya bikin sayur sup untuk satu rumah. Bisa gunakan satu sendok teh garam, tapi juga menambahkan setengah sendok teh dari MSG. Jadi kita combine ya. Sehingga tidak terlalu asin tapi tetap gurih dan enak," ujarnya.

Namun demikian, Maya menjelaskan tak melulu menggunakan tambahan MSG untuk mendapatkan rasa umami. Menurut dia, beberapa bahan alami yang biasa dikonsumsi sebenarnya juga mengandung MSG, seperti sayuran, daging hingga seafood.

"Kalau di sayuran itu paling banyak di tomat, di wortel dan kentang. Lalu juga bawang bombay bisa kita tingkatkan ya pemakaiannya ke dalam masakan," kata Maya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement