Selasa 05 Jul 2022 18:06 WIB

Wajib Militer Jadi Alasan Utama BTS Hiatus

Kategori tertentu pria di Korsel telah mendapatkan pengecualian wajib militer.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Grup K-pop BTS saat menghadiri Grammy Awards di AS, 3 April 2022.
Foto: EPA-EFE/DAVID SWANSON
Grup K-pop BTS saat menghadiri Grammy Awards di AS, 3 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Keputusan mengejutkan Bangtan Sonyeondan (BTS) beristirahat dari kegiatan grup menghidupkan kembali perdebatan tentang masa wajib militer (wamil) mereka. Seperti diketahui bahwa layanan dinas militer wajib bagi pria muda Korea Selatan (Korsel) selama dua tahun merupakan bagian dari upaya negara untuk mempertahankan diri dari ancaman Korea Utara (Korut).

Selama bertahun-tahun kategori tertentu pria telah memenangkan pengecualian wamil, baik diizinkan untuk menunda layanan untuk waktu tertentu maupun diizinkan untuk melakukan layanan yang lebih pendek. Pengecualian wamil termasuk bagi pria yang memenangkan medali di Olimpiade atau Asian Games hingga musisi klasik dan penari yang memenangkan hadiah utama pada kompetisi tertentu.

Baca Juga

Di bawah revisi undang-undang 2019, bintang K-pop yang diakui secara global diizinkan untuk menunda layanan mereka hingga usia 30 tahun. Kemudian, parlemen kini tengah memperdebatkan amandemen baru yang diusulkan bahwa bintang K-pop menjalani wamil hanya tiga pekan.

Untuk BTS, dan khususnya anggota tertuanya, Kim Seokjin (Jin), hasil musyawarah parlemen tentang keputusan ini sangat penting. Jin (29 tahun) telah menunda wamilnya selama dua tahun.

Anggota parlemen yang mengusulkan amandemen untuk memasukkan pelatihan tiga pekan bagi bintang K-pop, Yoon Sang-hyun menilai bahwa menunggu keputusan parlemen adalah hal yang menegangkan bagi Jin dan semua anggota BTS. Menunggu keputusan parlemen menurutnya merupakan alasan utama mereka berhenti tampil sebagai grup.

"Para anggota menyebutkan kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat sebagai alasan utama tetapi alasan sebenarnya adalah dinas militer Jin," kata Yoon kepada Reuters.

Ia menilai, bahwa sejauh mana BTS telah meningkatkan profil Korsel di seluruh dunia melalui "kekuatan lunak" harus diperhitungkan ketika mempertimbangkan dinas militer mereka. "BTS telah melakukan pekerjaan yang membutuhkan lebih dari 1.000 diplomat untuk melakukannya," katanya.

Sejak debut pada 2013, BTS telah menjadi sensasi di seluruh dunia dengan lagu-lagu hits dan kampanye sosial mereka yang bertujuan untuk memberdayakan kaum muda. BTS menjadi band Asia pertama yang memenangkan Artist of the Year di American Music Awards tahun lalu. RM, Jin, Suga, j-hope, Jimin, V dan Jungkook bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih untuk membahas kejahatan rasial yang menargetkan orang Asia.

Choi Kwang-ho, sekretaris jenderal Asosiasi Konten Musik Korea, sebuah koalisi agensi K-pop termasuk perusahaan manajemen Big Hit, mengatakan menunggu keputusan parlemen tentang wamil itu menyiksa. "Para seniman muda telah disiksa dengan harapan yang tidak pernah menjadi kenyataan," kata Choi.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement