Selasa 05 Jul 2022 17:21 WIB

Satu Pekan Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban Belum Ramai

Wabah PMK tidak terlalu berpengaruh pada hewan-hewan yang dijual.

Rep: c01/ Red: Fernan Rahadi
Hewan kurban dijajakan di tempat penjualan hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Hewan kurban dijajakan di tempat penjualan hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Satu pekan menjelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriyah, penjualan hewan kurban di Kabupaten Sleman masih belum terlalu ramai. Salah satu penjual domba di pinggir jalan Kaliurang KM 7, Condongcatur, Depok, Sleman, Dwi Pramono (42) mengatakan sejauh ini penjualan domba masih biasa dan belum terjadi peningkatan.

“Sekarang belum kelihatan ya laris atau enggak-nya. Biasanya mulai ramai itu sekitar tiga hari menjelang lebaran itu baru mulai kelihatan nanti,” kata Dwi saat ditemui, Senin (4/7/2022).

Menanggapi persoalan tentang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang marak menjangkiti hewan ternak, seperti domba, Dwi mengaku hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah karena hewan-hewan ternak yang ia pasarkan telah terjamin kesehatannya.

Tidak jauh berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Dwi. Pedagang hewan kurban lain, Muhammad Ansori (45) juga mengatakan saat ini penjualan kambing masih tergolong sepi.

“Satu minggu menuju lebaran, penjualan kambing masih satu, dua. Kalau mulai ramai itu biasanya pas mau mendekati lebaran. Antara dua hari atau tiga hari sebelum lebaran,” ujar Ansori ketika ditemui, Selasa (5/7/2022).

Terkait dengan wabah PMK, Ansori mengatakan tidak terlalu berpengaruh terhadap hewan-hewan yang dijualnya. Ansori mengatakan hewan yang dijual merupakan hewan yang sehat dan tidak terjangkit wabah PMK.

Menurut Ansori, salah satu tanda hewan ternak itu sehat adalah bisa berdiri. Apabila hewan tersebut itu tidak sehat maka tidak akan bisa berdiri ketika diletakkan di pinggir jalan raya yang cukup panas dan banyak angin.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, belakangan ini terdapat wabah PMK yang menyerang hewan-hewan ternak, seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau. Wabah ini diakibatkan oleh virus RNA. Baik Dwi maupun Ansori berharap agar wabah PMK dapat segera diatasi dan tidak lagi menjangkiti hewan ternak sehingga masyarakat tidak lagi perlu merasa takut untuk membeli hewan ternak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement