Selasa 05 Jul 2022 16:37 WIB

10 Jenazah Hanyut Akibat Banjir di Seram Bagian Timur

Banjir yang menerjang juga mengakibatkan 60 kuburan rusak parah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah kuburan terkena erosi dampak dari hujan deras di Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku pada Senin (4/7).
Foto: Istimewa
Sejumlah kuburan terkena erosi dampak dari hujan deras di Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku pada Senin (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras menyebabkan meluapnya sungai Wailissa di Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku Senin (4/7/2022). Akibatnya, puluhan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Werinama Gandong terkena erosi dampak dari hujan deras itu. 

Salah seorang tokoh pemuda asal Kecamatan Werinama, Zamrony Vanath mengungkapkan kejadian tersebut mengakibatkan 60 kuburan rusak parah. Bahkan 10 jenazah dalam liang kuburan hanyut terbawa banjir. 

Baca Juga

"Hujan sejak (Senin) kemarin, banjir dari tadi pagi di Sungai Wailissa Negeri Werinama Kabupaten SBT. Sekitar 60 makam rusak dan 10 makam sudah hilang," kata Zamroni melalui pesan singkat pada Selasa (5/6/2022).

Atas inisiatif dari warga setempat, sisa kuburan yang masih bergelantung di bibir sungai telah dibuatkan tempat pemakaman baru. Menurut Zamroni, kejadian serupa pernah terjadi beberapa tahun terakhir. Namun sayangnya belum ada perhatian serius dari Pemda setempat.

"Kejadian ini sudah berulang kai sejak tahun 2018, tahun 2020, tahun 2021 dan tahun ini terulang kembali tapi Pemda tidak gubris," ujar Zamroni.

Zamroni juga menyampaikan Pemda SBT telah diingatkan oleh berbagai kalangan sejak 2020. Termasuk pada saat Sidang Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Keuangan APBD 2022 bulan Desember 2021 lalu.

"Hampir semua Anggota DPRD menekankan pembangunan Bronjong Penahan Banjir di Sungai Wailissa, namun tidak dianggarkan sama sekali sampai sekarang," ujar Zamroni. 

Oleh karena itu, Zamroni berharap Pemda SBT bisa secepatnya membantu warga menangani dampak banjir di areal pemakaman secara permanen. Sebab ia tak ingin kejadian serupa terulang bila banjir datang lagi. 

"Harapannya Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur dapat segera tanggap dengan menggunakan dana Biaya Tak Terduga (BTT) APBD 2022. Serta dibutuhkan tambahan intervensi dari Pemerintah Provinsi Maluku dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Prov. Maluku," ucap Zamroni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement