Selasa 05 Jul 2022 08:31 WIB

Kapal Berbendera Rusia Diduga Bawa Gandum Curian dari Ukraina

Turki menghentikan kapal kargo berbendera Rusia yang diduga bawa gandum curian

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Turki telah menghentikan sebuah kapal kargo berbendera Rusia di lepas pantai Laut Hitam yang diduga membawa gandum curian
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Turki telah menghentikan sebuah kapal kargo berbendera Rusia di lepas pantai Laut Hitam yang diduga membawa gandum curian

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki telah menghentikan sebuah kapal kargo berbendera Rusia di lepas pantai Laut Hitam. Seorang pejabat senior Turki pada Senin (4/7/2022) mengatakan, mereka menyelidiki klaim Ukraina bahwa kapal itu membawa gandum curian.

Duta Besar Ukraina untuk Turki mengatakan, pada Ahad (3/7/2022) kapal berbendera Rusia yang bernama Zhibek Zholy ditahan oleh otoritas bea cukai Turki. Menurut seorang pejabat dan berdasarkan dokumen yang dilihat oleh Reuters, Ukraina telah meminta Turki untuk menahan kapal kargo tersebut.

Baca Juga

"Atas permintaan, kapal bernama Zhibek Zholy dihentikan di Karasu (pelabuhan). Tuduhan itu sedang diselidiki secara menyeluruh. Tidak tertulis siapa pemiliknya (kapal kargo itu),"ujar pejabat senior Turki yang berbicara dengan syarat anonim.

Pejabat itu mengatakan, Turki telah melakukan kontak dengan Rusia, PBB dan pihak ketiga mengenai masalah tersebut. Pada Ahad, wartawan Reuters melihat kapal itu berlabuh sekitar 1 km dari pantai dan di luar pelabuhan Karasu di Provinsi Sakarya, barat laut Turki. Pada saat itu, tidak ada tanda-tanda pergerakan di atas kapal atau oleh kapal lain di dekatnya.

Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar, mengatakan di televisi nasional Ukraina, nasib kapal kargo akan diputuskan oleh pertemuan penyelidik. Ukraina berharap pihak berwenang menyita biji-bijian dari kapal tersebut.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Ukraina yang mengutip informasi dari administrasi maritim Ukraina, mengatakan kepada Reuters, kapal Zhibek Zholy telah memuat kargo pertama sekitar 4.500 ton biji-bijian Ukraina dari Berdyansk, yaitu pelabuhan yang diduduki Rusia di selatan Ukraina.

Konflik di Ukraina telah memicu krisis pangan global. Hal ini mendorong PBB mengajukan rencana untuk membuka kembali rute pengiriman dari Odesa dan pelabuhan Ukraina lainnya.

Turki telah menjanjikan kerja sama dalam membangun koridor yang aman di Laut Hitam untuk memungkinkan ekspor produk dari Ukraina. Para kritikus khawatir Rusia akan memanfaatkan koridor tersebut untuk melancarkan serangan ke pelabuhan strategis Odesa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement