Senin 04 Jul 2022 21:20 WIB

NTT Kirim 28.826 Ekor Sapi untuk Idul Adha

Permintaan ternak dari NTT khususnya sapi untuk kurban sangatlah tinggi.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas memberi makan sapi sebelum dikirim ke daerah tujuan di Kupang, NTT, Jumat (13/5/2022). Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak 28.826 ekor sapi sudah dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha 1443 Hijriah.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Petugas memberi makan sapi sebelum dikirim ke daerah tujuan di Kupang, NTT, Jumat (13/5/2022). Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak 28.826 ekor sapi sudah dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha 1443 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak 28.826 ekor sapi sudah dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha 1443 Hijriah.

"Terhitung sejak Februari hingga Mei sudah 28.826 ekor sapi yang dikirim ke pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi," kata Kepala Bidang Agribisnis dan Kelembagaan Peternakan Dinas Peternakan NTT Edy Djuma di Kupang, Senin (4/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, saat ini memang permintaan akan kebutuhan ternak dari NTT khususnya sapi untuk kurban sangatlah tinggi. Sebab adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah di Indonesia.

Edy mengatakan, secara umum NTT menargetkan pada 2022 ini jumlah sapi yang dikirim ke luar NTT mencapai 63.554 ekor. "Sampai Mei tahun ini kuota yang tersisa mencapai kurang lebih 34.728 ekor sapi," tambah dia.

Pihaknya menargetkan, tahun ini semua kuota dari target pengiriman itu bisa terpenuhi sehingga pada tahun depan jumlahnya bisa naik kembali. Ia menyebutkan, kabupaten yang paling banyak menyumbang sapi itu berasal dari Kabupaten Kupang dengan jumlah pengiriman mencapai 18.500 ekor.

Kemudian disusul kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan jumlah sapi yang dikirim mencapai 2.650 ekor dan ketiga Kabupaten Malaka dengan jumlah pengiriman mencapai 2.450 ekor. Ia pun yakin, jumlah pengiriman sapi itu akan terus bertambah di tengah wabah PMK itu karena NTT sendiri diuntungkan akibat tak ada PMK.

Pihaknya akan berusaha agar PMK tidak sampai masuk ke wilayah NTT sehingga sampai wabah itu berakhir NTT tetap nol kasus PMK.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement