Senin 20 Feb 2012 14:33 WIB

Ditinggal Pijat, Rumah Dibobol Maling, Keranjang Cucian Juga Diambil

Perampok mengintai dari balik jendela, ilustrasi
Perampok mengintai dari balik jendela, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT---Ketika asyik dipijat, ternyata rumah milik Ijah (34), warga Jalan Haji Imran, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) dibobol maling. "Kejadian itu kami ketahui pada Sabtu (18/2) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu rumah ditinggal dalam keadaan kosong tanpa penghuni," kata korban Ijah di Sampit, Senin (20/2).

Saat korban dijemput rekannya yang minta diantar mencari seorang tukang pijat beberapa jam sebelum kejadian sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (12/2). Rumahnya ditinggal tanpa penghuni, sedangkan anaknya saat itu bermalam di rumah kakeknya.

Ijah malah menginap di rumah temannya yang membawanya mencari tukang pijat. Pada pagi harinya ketika pulang ke rumah, ia melihat jendelanya terbuka, dan alangkah kagetnya saat mengetahui isi rumahnya ludes dikuras pencuri. "Saya sangat kaget saat masuk rumah melihat jendela telah terbuka dalam keadaan rusak," katanya.

Barang berharga yang hilang antara lain televisi, uang tunai yang mencapai puluhan juta rupiah. Itu uang arisan bulanan dan kebetulan Ijah adalah sang bendaharanya. Bahkan, selain membawa kabur barang berharga, pencuri juga membawa keranjang cucian milik korban.

Jumlah pelaku diperkirakan lebih dari satu orang jika dilihat dari jejak kaki yang tertinggal di rumah korban.

"Mungkin keranjang itu untuk membawa barang berharga dari rumah saya. Sebelum pergi saya juga sempat mengambil uang di dompet sebagian, tapi dompetnya saya tinggal dan banyak uang disana. Itu juga dibawa maling," katanya.

Sementara menurut penuturan tetangga korban, Lisa tidak tahu ada kejadian dinihari tersebut karena rumah korban persis berada di ujung jalan.

"Kami tahunya juga pas pagi harinya, tiba-tiba pemilik rumah heboh dan teriak histeris sambil menangis," jelasnya.

Ijah sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi Sektor (Polsek) Ketapang Sampit, Kabupaten Kotim dan kasusnya masih dalam tahap penyelidikan aparat penegak hukum daerah itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement