Ahad 12 Feb 2012 21:12 WIB

Wah, Delapan Penumpang Liar di Lokomotif Diusir Petugas

Seorang pemimpin peron memberangkatkan rangkaian kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/1). (Republika/Wihdan Hidayat)
Seorang pemimpin peron memberangkatkan rangkaian kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sekitar delapan penumpang liar tanpa tiket yang berada di lokomotif berhasil diusir oleh petugas gabungan pemeriksaan serentak di Stasiun Kejaksan Kota Cirebon, Jawa Barat, pukul 18.30 WIB, Ahad.

Kepala DAOP III Wilayah Cirebon PT Kereta Api Indonesia, Yusren, mengatakan, pemeriksaan penumpang tanpa tiket yang rutin dilaksanakan oleh pihaknya terus menyisir setiap gerbong, berhasil menurunkan secara paksa delapan penumpang gelap yang berada di lokomotif.

"Razia rutin pemerinksaan tiket merupakan langkah pihaknya untuk menekan jumlah penumpang liar karena selama ini keberadaan mereka merugikan PT Kereta Api Indonesia juga mengganggu kenyamanan penumpang lain yang membeli tiket," katanya.

Setiap akhir pekan, kata dia, puluhan penumpang liar tanpa tiket berhasil ditindak, jumlah mereka terus menurun dibandingkan sebelumnya, meski pihaknya berusaha mengerahkan semua personil lapangan untuk memperketat penumpang liar tersebut.

Adi Purwanto Kepala Stasiun Kejaksan Cirebon menuturkan, jumlah penumpang liar di Stasiun Kejaksan kota Cirebon bisa ditekan jumlahnya dengan terus melaksanakan razia rutin, meski perlu pengawasan cukup tinggi oleh pihak PT Kereta Api Indonesia, karena mereka berkelompok.

Sementara itu penumpang liar yang berhasil diturunkan paksa merupakan oknum TNI meski ada beberapa orang warga sipil, padahal untuk TNI sudah diberikan keringan potongan tiket kelas bisnis hingga 50 persen sedangkan kelas eksekutif 25 persen.

Ia menambahkan, penertiban penumpang tanpa tiket di Stasiun Kejaksan dilakukan tidak tebang pilih siapapun mereka pelakunya akan diberikan sanksi yang sudah diterapkan yakni membayar dua kali lipat, serta diturunkan di stasiun terdekat, untuk masyarakat sipil mulai menyadari kewajiban membeli tiket.

Sementara itu Lukman salah seorang penumpang Kereta Api Cirebon Ekspres tujuan Cirebon Jakarta di Stasiun Kejaksan Cirebon mengaku, penertiban penumpang tanpa tiket harus didukung oleh semua pihak, karena jelas merugikan PT KAI juga pemilik tiket resmi.

"Penumpang liar tanpa tiket hanya terdiri dari sekelompok oknum tertentu, karena bagi mereka masyarakat sipil merasa malu dan takut karena ditonton ratusan penumpang lain," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement