Kamis 03 Nov 2011 08:56 WIB

12 Kantung Lahar Gunung Kelud dalam Kondisi Kritis

REPUBLIKA.CO.ID,BLITAR--Sebanyak 12 sungai dan anak sungai yang dipersiapkan sebagai kantung lahar letusan Gunung Kelud yang tersebar mulai dari Kabupaten Kediri, Jombang, dan Blitar, Jawa Timur, kondisinya kritis dan memerlukan perbaikan.

Bila tidak segera diperbaiki, dan dikhawatirkan mengancam keselamatan warga yang tinggal di sekitar sungai akibat banjir lahar dingin. "Potensinya cukup berpengaruh. Sampai saat ini material lahar juga masih cukup besar, 100 juta meter kibik," kata Bagian Pelaksana Teknis Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Satuan Kerja Non-Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Brantas, Sudjati di Kediri, Kamis.

Ia menyebut, 12 sungai dan anak sungai sebagai kantung lahar itu tersebar di Kabupaten Kediri, Jombang, hingga Blitar. Sungai itu identik disebut kali.

Di Kabupaten Kediri antara lain di Kali Konto di Kecamatan Kunjang, Kali Serinjing di Kecamatan Puncu, Kali Ngobo di Kecamatan Plosoklaten dan Kayen Kidul, Kali Sukorejo di Kecamatan Gampengrejo dan Kayen Kidul, Kali Gedog di Kecamatan Ngadiluwih, dan Kali Dermo di Kecamatan Gurah.

Sementara, di Kabupaten Blitar antara lain Kali Badak di Kecamatan Ponggok dan Nglegok, Kali Termas Lama di Kecamatan Wonodadi dan Udanawu, Kali Termas Baru di Kecamatan Udanawu, Kali Putih di Kecamatan Garum dan Gandusari, Kali Lekso di Kecamatan Gandusari, Wlingi, dan Selopuro, serta Kali Semut di Kecamatan Wlingi dan Gandusari.

Di Jombang perbaikan dilakukan di Kali Konto, Kali Batan, dan Kali Avfour Besuk di Kecamatan Bandarkedungmulyo. Ia mengatakan, kondisi kantung lahar dan tanggul-tanggul yang menampung material Gunung Kelud saat ini kritis. Ancaman lahar dingin Gunung kelud sewaktu-waktu bisa terjadi dan tidak terduga, yang bisa menimpa warga, terutama yang tinggal di sekitar sungai yang tersebar mulai dari Jombang, Kediri, dan Blitar.

Beberapa penyebab kerusakan itu di antaranya karena erosi, hingga ada sejumlah bangunan yang menggantung. Pihaknya terus melakukan perbaikan, dengan harapan meminimalisir kerugian ketika ada banjir lahar dingin. "Tanggul banyak yang rusak, terkena erosi saat banjir. Jadi, kami terus melakukan upaya perbaikan chek dam, tanggul, hingga kantung lahar, agar kembali stabil," katanya.

Selain perbaikan fisik, pihaknya juga sudah mempersiapkan beberapa perlengkapan, pencegahan banjir, di antaranya bronjong kawat, karung plastik, hingga patok bambu sebagai upaya penanganannya. Hingga kini, upaya perbaikan juga terus dilakukan.

Untuk rencana keseluruhan perbaikan pada 2011 ini, Sudjati menyebut, diperbaiki hingga 11,6 kilometer. Hingga kini, proyek itu sudah dilaksanakan 4,35 kilometer dan kurang 7,02 kilometer. Pihaknya akan terus berupaya, agar perbaikan ini selesai, hingga kantung lahar itu kembali stabil.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement