Ahad 02 Oct 2011 18:58 WIB

Seluruh Korban Casa 212 Berhasil Dievakuasi

Rep: Nian Poloan/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah tim gabungan dari TNI, Polri dan Basarnas mengangkat kantong berisi jenazah korban pesawat Casa 212-200 PK-TLF, di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumut, Ahad (2/10).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Sejumlah tim gabungan dari TNI, Polri dan Basarnas mengangkat kantong berisi jenazah korban pesawat Casa 212-200 PK-TLF, di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumut, Ahad (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Seluruh korban pesawat Casa 212, sudah tiba di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Ahad (2/10) petang.

Para korban akan menjalani identifikasi, setelah seluruhnya berhasil dievakuasi pada siang hari sebelumnya dari hutan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Mereka akan menjalani identifikasi, sebelum kemudian jenazahnya diperbolehkan dibawa oleh keluarganya masing-masing.

Proses identifikasi yang dilakukan dengan melibatkan Disaster Victim Identification (DVI) dari Polda Sumut itu, langsung dilakukan begitu mayat korban yang dibawa dengan lima ambulans secara bertahap sampai di RSUP Adam Malik, sejak pukul 14.30 WIB. Meski demikian, sampai pukul 18.00 WIB, pihak rumah sakit belum bersedia mengumumkan nama-nama korban yang sudah selesai diidentifikasi.

Namun salah satu mayat yang diketahui adalah Letkol Pnb Mardianto, Co Pilot Casa 212 yang nahas itu, sudah dikeluarkan dari RSUP Adam Malik oleh petugas dan dibawa ke Bandara Polonia Medan untuk diterbangkan keJakarta. "Atas pertimbangan khusus, mayatnya sudah diterbangkan ke Jakarta oleh keluarganya," kata  Kasubag Humas RSUP Adam Malik, Sairi M Saragih.

Menurut Sairi, proses identifikasi yang dilakukan DVI Polda Sumut akan diselesaikan tuntas sampai malam. Artinya, seluruh keluarga korban yang sudah lama menunggu di RSUP Adam Malik akan bisa langsung membawanya ke rumah duka masing-masing. Sebagian besar korban adalah penduduk Medan, selebihnya adalah penduduk Kutacane, Aceh Tenggara, Aceh.

Proses identifikasi itu adalah bagian terakhir dari tindakan yang dilakukan petugas, setelah seluruh korban berhasil dievakuasi sejak pukul 08.00 pagi kemarin. Evakuasi yang tertunda sampai dua hari itu, akhirnya berhasil mengangkat korban dengan cara menerjunkan petugas penolong dari udara.

Seluruh korban, yang sudah ditaruh di dalam kantong mayat, kemudian diangkat dengan menggunakan jaring oleh helikopoter. Mayat dalam karung ini kemudian diturunkan ke Posko di Bahorok, sebelum kemudian dibawa dengan ambulans ke Medan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement