Jumat 07 Jan 2011 21:59 WIB

Universitas Brawijaya Incar Sertifikasi Internasional

Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, membidik sertifikasi internasional untuk seluruh fakultas yang ada di kampus tersebut. Rektor UB Prof Dr Yogi Sugito, Jumat (7/1) mengakui, sebagai tahap awal pihaknya telah menyiapkan Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA).

"Untuk FE persiapannya sudah kita matangkan sejak sekitar dua tahun lalu, sehingga satu tahun lagi fakultas ini sudah bisa mengantongi sertifikat internasional. Dengan catatan semua persyaratan dan kriterianya terpenuhi," ujarnya, menegaskan.

Jika tahun depan (2012) atau pertengahan 2011 nanti sertifikat internasional sudah bisa dikantongi UB, kata mantan Dekan Fakultas Pertanian (FP) UB tersebut, maka UB menjadi satu-satunya perguruan tinggi (PT) di Indonesia yang mengantongi sertifikasi internasional. Kriteria dan syarat untuk mendapatkan sertifikasi internasional tersebut, kata Yogi, di antaranya adalah penggunaan kurikulum internasional, adanya mahasiswa atau kelas internasional ("world class") serta sarana dan prasarana yang berstandar internasional.

Dampak dari sertifikasi internasional tersebut bagi mahasiswa atau lulusan, lanjutnya, mereka bisa langsung bekerja di luar negeri, tanpa melalui prosedur tes karena standar lulusannya sama dengan lulusan perguruan tinggi luar negeri.

Menurut dia, sertifikasi internasional tidak sama dengan sertifikat ISO yang lebih banyak mengarah pada manajemen mutu. Sedangkan sertifikasi internasional mencakup seluruh aspek, termasuk kualifikasi tenaga pengajar harus memenuhi standar tertentu. "Kami upayakan untuk kualifikasi tenaga pengajar (dosen) ini terus kami tingkatkan, terutama dosen yang sudah menempuh pendidikan doktoral (S3). Saat ini jumlahnya memang masih kurang dari 20 persen dari total jumlah dosen yang mencapai 1.400 orang," paparnya.

Ia mengemukakan, setelah sekitar 400 dosen yang saat ini menempuh pendidikan S3 di dalam dan luar negeri selesai, maka ketentuan 70 persen seperti yang ditetapkan pasti terpenuhi, bahkan ada kemungkinan melebihi. "Semua persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi internasional ini tidak lepas dari upaya UB untuk menembus 'world class university' yang sudah dicanangkan dua tahun terakhir ini," ucap Yogi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement