Ahad 22 May 2011 09:34 WIB

Jumlah Penderita HIV/AIDS di Bali Kian Memprihatinkan

Red: cr01
Ilustrasi
Foto: lensaindonesia.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Penderita HIV/AIDS di Bali yang meninggal dunia dalam tiga bulan, Januari sampai Maret sebanyak 12 orang, dari total tambahan 245 penderita pada 2011. "Penderita yang meninggal itu terdiri atas penderita AIDS sepuluh orang, dan HIV dua orang." kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Nyoman Suteja, Ahad (22/5).

Menurut Suteja, dalam tiga bulan itu dilaporkan ada penambahan 245 penderita, terdiri atas penderita AIDS 117 orang, dan HIV 138 orang. Jumlah penderita HIV/AIDS di Bali kini dalam kondisi yang memprihatinkan, karena terjadi peningkatan yang cukup signifikan, termasuk penderita yang meninggal.

Nyoman Suteja menjelaskan penderita HIV/AIDS di Bali secara komulatif kini sebanyak 4.314 orang, 369 orang di antaranya meninggal. Mereka terdiri atas penderita AIDS 2.041 orang, 367 orang di antaranya meninggal, dan HIV sebanyak 2.028 penderita, 14 orang di antaranya meninggal.

Kasus HIV/AIDS di Bali mencuat pada 1987 dengan ditemukannya tiga penderita, termasuk warga negara Belanda yang sedang berlibur di daerah ini. Kasus tersebut terus meningkat hingga tercatat 59 penderita pada 1999. Jumlahnya kemudian meningkat dua kali lipat menjadi 109 penderita pada 2000. Demikian pula pada tahun-tahun selanjutnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pada 2001 tercatat sebanyak 186 penderita, meningkat menjadi 306 orang pada 2002, dan melonjak menjadi 880 penderita pada 2005. Kemudian pada 2006 sebanyak 1.253 orang, dan dalam waktu lima tahun meningkat tiga kali lipat, yang tercatat hingga kini jumlahnya menjadi 4.314 penderita.

Bahkan Bali dari segi jumlah penderita menempati urutan kelima tingkat nasional, setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Papua dan DKI Jakarta. Namun dari segi revalensi menempati peringkat kedua nasional setelah Provinsi Papua. Revalensi adalah perbandingan jumlah penderita dengan jumlah penduduk di wilayah setempat.

Dengan demikian, jelas Suteja, perkembangan penyakit HIV/AIDS di Bali sangat pesat. "Ini perlu mendapat perhatian dan penanganan dari semua pihak, khususnya masyarakat dari semua lapisan untuk menghindari perbuatan yang berisiko tinggi terkena penyakit itu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement