Rabu 07 Apr 2010 06:08 WIB

Dewan Minta Psikologis 'Anak Aneh' Diperhatikan

Rep: Asan Haji/ Red: Endro Yuwanto

MALANG--Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayan Masyarakat (BKBPM) Kota Malang berencana akan menyekolahkan 'anak aneh', SW, berusia empat tahun, yang selama ini memiliki kebiasaan merokok dan berkata kotor alias cabul. Meski begitu, Komisi D, DPRD Kota Malang justru meminta agar masalah psikologis anak berperilaku menyimpang  tersebut diperhatikan secara serius.

‘’Kalau mau menyekolahkan secara gratis bisa saja. Inisiatif BKBPM yang berinisiatif begitu bagus. Namun, harus dilihat dulu bagaimana kondisi psikologis anak. Itu yang harus diperhatikan dan ditangani secara serius,’’ ujar anggota Komisi D, DPRD Kota Malang, Sutrisno, Selasa (6/4)

SW ini dinilai aneh karena sejak usia 1,5 tahun sudah merokok. Tragisnya lagi, anak dari keluarga yang beralamat di Jalan Nusakambangan Kota Malang ini sering bicara cabul dan kotor. Sehingga, menggegerkan warga Kota Malang, meski di lingkungan keluarganya sendiri dianggap biasa.

Oleh karena itu, Sutrisno mengingatkan agar kelainan pada anak bernama SW itu perlu diketahui akar persoalannya. Alasannya, dengan mengetahui penyebab SW suka merokok dan berbicara kotor itu, sebagaimana orang dewasa, maka akan bisa memberikan terapi yang tepat.

Sutrisno menilai, menyekolahkan anak aneh itu bukan cara tepat untuk menyembuhkan kebiasaan yang tidak bagus tersebut. Justru, kata dia, pangkal persoalannya dulu yang harus ditangani.

Sementara itu, Kepala BKPBM Kota Malang, JE Sulistyono, mengungkapkan bahwa anak aneh itu harus disekolahkan. ‘’Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Malang untuk memberikan failitas beasiswa. Sehingga sekolah bisa gratis,’’ katanya.

Sedangkan Dinas Sosial Kota Malang, menganggap kelainan prilaku pada SW itu bukan tanggung jawab pemerintah. Namun, tanggung jawab orang tuanya. ''Kecuali kalau orang tuanya itu tidak ada,'' kata Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Wahyu Santoso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement