Kamis 26 Jan 2012 06:21 WIB

Desa Peradaban, Solusi Cegah Urbanisasi

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ramdhan Muhaimin
Kawasan desa (ilustrasi)
Kawasan desa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Urbanisasi masih menjadi persoalan pemerintah saat ini. Daya tarik kota ditambah sulitnya mengembangkan diri di desa, menjadi faktor utama masyarakat memilih hidup di Kota. Akibatnya, banyak warga desa melakukan urbanisasi, meninggalkan desa menuju 'kehidupan lebih baik' di kota.

Untuk mencegah arus urbanisasi, desa perlu dikembangkan. Konsep desa peradaban salah satu solusinya. 

Hal itu dikatakan gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dalam Seminar Nasional 'Urgensi Pendidikan Sosiologi dan Penyuluhan Pertanian dalam Pembangunan Pertanian Indonesia' di Universitas Padjadjaran Jatinangor, Rabu (25/1).

"Dibutuhkan langkah-langkah untuk mengatasi persoalan urbanisasi ini. Salah satunya adalah dengan membuka kawasan baru atau dengan memajukan desa-desa yang ada. Seperti konsep pengembangan desa peradaban," ujar Heryawan.

Dia menjelaskan, kawasan baru di sini diartikan sebagai kawasan yang lengkap dengan penunjang sosial dan ekonomi secara menyeluruh. Bukan sekedar perumahan mewah atau real estate semata. Tetapi kawasan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti pasar, rumah sakit dan sarana-sarana lainnya.

Mengenai desa peradaban ini, Heryawan mengungkapkan, Pemprov Jabar sendiri sudah mencanangkan program pembangunan desa peradaban sejak 2008 lalu. Tahun lalu, sebanyak 100 desa menerima bantuan dana dari Pemprov dengan nilai masing-masing Rp 1 miliar. Tahun ini, besaran yang sama juga akan disalurkan untuk 150 desa. Dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur di tiap-tiap desa tersebut.

Heryawan berpendapat, syarat-syarat sebuah desa peradaban harus memiliki tempat ibadah, pasar, sekolah, kesehatan (RS), balai pertemuan. "Sarana-sarana ini menjadi penting dalam membangun sebuah perdaban," tegas Heryawan.

Program desa peradaban diakui Heryawan sudah memperlihatkan hasil di Kabupaten Kuningan. Beberapa kecamatan di kabupaten tersebut yang dulunya sepi, hari ini sudah menjadi kawasan yang ramai dengan aktivitas ekonomi.

Apakah program desa peradaban sudah menyentuh fenomena TKI/TKW? 

"Belum, tapi akan mengarah ke sana juga nantinya. Saat ini kita fokuskan ke infrastruktur dulu," pungkas Heryawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement