Selasa 14 Feb 2012 13:53 WIB

Aliansi Pedagang Stasiun Layang Ancam Tutup Stasiun

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA –- Aliansi Serikat Pedagang Stasiun Layang Jabodetabek mengancam akan melakukan aksi besar-besaran jika tuntutan mereka tidak mendapat jawaban. Tak hanya itu, menurut Ketua Presidium Aliansi Serikat Pedagang Stasiun Layang, Jarkasih Damanik, pihaknya juga akan menutup stasiun.

Ancaman yang ditujukan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu lantaran para pedagang tidak diperbolehkan berjualan di Stasiun Cikini, Gondangdia, dan Juanda dengan alasan revitalisasi. “Kami akan aksi besar-besaran dan akan menutup stasiun jika tuntutan tidak dipenuhi,” ujar Damanik, usai aksi unjuk rasa di Stasiun Cikini, Selasa (14/2).

Menurut dia, rencana revitalisasi itu tak seharusnya dibicarakan terlebih dahulu kepada para pedagang. Namun, kata dia, pihaknya tak sedikit pun diberikan keterlibatan. Malah, sambungnya, relokasi pun tak juga didapat para pedagang. "Kami tidak dikasih tahu kemana akan di relokasi. Kami hanya disuruh berhenti berdagang oleh PT KAI," ungkapnya.

Kadaops PT KAI, Purnomo RY, mengakui bahwa pihaknya akan melakukan revitalisasi pada sejumlah stasiun di Jabodetabek. Namun, ia membantah jika rencana perbaikan tersebut akan membuat pedagang kehilangan pencahariannya.

Karena itu, pihaknya mengaku telah menjadwalkan pertemuan dengan para pedagang pada 17 februari nanti. “Pertemuan itu akan membahas permasalahan dan mencari titik temu,” kata dia. Ahmad Reza Safitri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement