REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Maksud hati hendak memberi pesan damai, malah jadi korban kekerasan. Empat orang wartawan yang tengah melakukan aksi damai di depan SMA Negeri 6, Bulungan Jakarta, menjadi korban pemukulan siswa sekolah yang terkenal kerap terlibat tawuran tersebut.
Aksi damai itu dilakukan untuk memprotes pemukulan kameramen Trans 7, Oktaviardi, pada Jumat (17/9). Korban pemukulan tersebut yaitu fotografer Media Indonesia, Panca; stringer Jakarta Selatan Metro TV, Anton; wartawan Rakyat Merdeka Online, Entong; dan Wahyu dari Elshinta.
Kejadian ini bermula dari aksi saling ledek antara wartawan dan pelajar SMA N 6 Jakarta. Teman-teman wartawan menghafal muka mereka setelah ledek-ledekan itu. Lalu ketika anak yang memprovokasi ditarik oleh wartawan, dia (pelajar) langsung main pukul.
"Kebetulan itu juga pas bubaran kelas. Jadi massa dari pelajar sangat banyak. Kami kalah jumlah," ujar saksi dari wartawan, Andri, di lokasi kejadian, Jakarta, Senin (19/9).
Fotografer MI merupakan korban pertama yang terkena pukul. Saat dia mengambil gambar SMA N 6, para pelajar langsung menyeretnya keluar sekolah hingga di depan Blok M Plaza. Di tempat itulah dia dikeroyok. Flash kameranya rusak dan luka di pelipis kanan dan kaki kiri.