Senin 07 Mar 2011 19:21 WIB

Distribusi Guru di Kabupaten Bekasi tak Merata

Rep: C01/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG PUSAT- Penyebaran guru di Kabupaten Bekasi tidak merata. Kebanyakan sekolah yang berada di wilayah pinggiran kekurangan guru. Sementara sekolah yang berada di perkotaan justru kelebihan guru. "Untuk Kabupaten Bekasi, penyebaran guru memang tidak merata. Terutama untuk sekolah di wilayah pinggiran banyak yang kekurangan guru," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Rusdi, Senin (7/3).

Rusdi menyebutkan jumlah guru yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil di wilayah setempat mencapai sekitar sembilan ribu orang. Kebanyakan mereka berada di sekolah yang terletak di wilayah perkotaan. "Di wilayah pinggiran seperti Muaragembong, jumlah PNS guru per sekolah malah hanya ada tiga, " ungkapnya.

Tidak meratanya distribusi guru tersebut, ujarnya, terjadi di semua jenjang sekolah dari SD hingga SMA/SMK. Rusdi mencontohkan SMP Satu Atap Cabangbungin bahkan hanya memiliki dua guru PNS. "Kebanyakan guru tidak mau ditempatkan di wilayah pinggiran karena fasilitas minim, " ujarnya.

Rusdi mengungkapkan perbandingan jumlah guru dan jumlah sekolah di Kabupaten Bekasi juga belum proporsional. Kabupaten Bekasi sedikitnya memiliki 900-an sekolah dari jenjang SD-SMA/SMK. "Kalau melihat jumlah sekolah memang jumlah guru belum proporsional, tetapi dari distribusinya sendiri memang tidak merata sehingga sekolah-sekolah banyak yang kekurangan guru, " ujarnya.

Pemerataan guru hingga ke wilayah pinggiran, ujarnya, merupakan kewenangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Lantaran hal itu, pihaknya meminta agar BKD dapat berkoordinasi dengan Disdik untuk pemerataan guru. "Kita tidak memeliki kewenangan dalam memeratakan jumlah guru sehingga diharapkan BKD dapat memeratakan guru terutama di daerah pinggiran, " ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Disdik Kabupaten Bekasi, Ida Farida menambahkan tidak meratanya jumlah guru membuat sejumlah mata pelajaran diajarkan oleh guru yang tidak sesuai kompetensinya. Dia menyebutkan mata pelajaran Kimia, Fisika, dan Matematika masih banyak diajarkan oleh guru lulusan Sarjana Pendidikan Agama. "Rata-rata guru ingin posisi di Kota, " ujarnya.

Untuk memeratakan guru, lanjut Ida, pihaknya akan mendata sekolah yang kekurangan guru. Data itu nantinya akan dikoordinasikan ke BKD. "Sekolah yang berada di Kecamatan Bojongmangu sekarang sudah hampir kehabisan guru sehingga pemerataan guru sudah mendesak dilakukan, " ujarnya.

Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Hilal mengatakan mengungkapkan tidak meratanya jumlah guru menyebabkan siswa terpaksa mengajar. Dia mengungkapkan siswa kelas enam terpaksa mengajar siswa kelas 4. "Jumlah siswa di setiap sekolah rata-rata 150an, tapi jumlah gurunya sangat sedikit untuk sekolah di pinggiran. Ini harus segera diselesaikan oleh BKD, " ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement