REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO--Niat belajar WDE patut diacungi jempol. Dalam kondisi berbadan dua, WDE tetap mengikuti Ujian Nasional, Selasa. WDE adalah siswi SD Negeri Singowangi II Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.
Kepala Sekolah SDN Singowangi II, Sunardi, Selasa, mengatakan, siswa tersebut tidak merasa malu dan canggung dengan kondisinya yang tengah hamil tua untuk mengikuti UN SD, pada 10 sampai 12 April 2011.
"WDE sendiri yang ingin mengikuti ujian bersama dengan teman sekelasnya tanpa harus dipisahkan dengan rekannya yang lain, meski saat ini kondisinya sedang hamil," katanya.
Ia mengemukakan, meski kasusnya masih terus dalam penanganan yang berwajib, namun untuk ujian akhir ini korban tetap ingin ikut. "Karena anaknya sendiri yang pro-aktif dan tidak malu dengan kondisinya, maka pihak sekolah mengizinkan ia mengikuti UN," kata Sunardi.
Pihak sekolah sebelum pelaksanaan UN, kata dia, memastikan ke rumah korban apakah ia masih mau mengikuti ujian kali ini. Ternyata korban meminta untuk mengikuti UN bersama teman-teman sekelasnya, jelasnya.
"Ia sendiri yang meminta ujian bersama teman-teman sekelasnya, hanya dua hari saat ujian sekolah saja ia meminta ruang ujian tersendiri, tapi kali ini untuk UN, dia minta bersama teman-teman sekelasnya," katanya.
"Bersama teman-teman sekelasnya pada ujian hari pertama mengikuti ujian dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia," katanya.
WDE diduga dihamili teman angkat ayahnya, Salim, yang berprofesi sebagai pengamen keliling. Akibat perbuatan tersebut, kini korban sedang hamil enam bulan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
